Selasa, 30 April 2024

DEFRI JULIANT RILIS SINGLE KESEMBILAN BERJUDUL "BUNGA ASMARA"

Lagu "Bunga Asmara" adalah single kesembilan oleh Defri Juliant yang dirilis pada tanggal 1 April 2024 secara independen di platfrom musik digital. Ini kali keduanya aku meluncurkan lagu di genre Dangdut.

Proses terciptanya single ini diawali dengan keinginanku untuk memberi nuansa dan warna berbeda dari yang sebelumnya, sebelum "Bunga Asmara" aku merilis lagu kebanyakan yang bertema galau. Lagu ini diciptakan oleh Ferry KD/Nofrizal, beliau memberikan hadiah kepadaku dan dia mengatakan lagu ini cocok dengan karakter vocal ku. Setelah bahan lagunya selesai, aku sudah mempersiapkan diri dan mental untuk proses rekamannya, proses rekaman dan mixing lagu dikerjakan oleh Ferry KD sendiri dan lagu "Bunga Asmara" pun selesai digarap di studio milik beliau yang berada di Kota Padang.

Lagu ini bercerita tentang perasaan seorang kekasih yang rindu dan selalu diimpikan oleh pasangannya. Lagu ini bermakna ungkapan kasih sayang seseorang untuk pasangannya, liriknya memberikan pesan bahwa apabila cinta yang selalu menyatu itu akan menjadi cinta yang suci dan pasti akan abadi.

Aku harap semoga lagu ini berkesan dihati pendengar dan banyak yang suka. Karna lagu ini relate untuk setiap orang yang lagi kasmaran.

Sekarang lagu ini hanya rilis di platform musik digital, video musik nya akan segera rilis di kanal Youtube pribadi ku. Terus dengarkan "Bunga Asmara" di aplikasi musik streaming kesayangan kamu ya.

"DELUSIONAL LOVE" DARI YUJI, SEBUAH PERJALANAN KOLABORASI DARI SEORANG FANS TIKTOK, INFLENCER DAN PRODUSER PEMENANG PENGHARGAAN

Hubungi sahabatmu dan semua besties kalian!, karena artis R&B indie Malaysia yang tercinta di internet, yuji,  kembali  merilis  lagu cinta yang  pasti akan  membuat  kamu tersenyum  lebar dan membuatmu luluh. Sebuah single yang hadir dengan nuansa yang hangat dan segar ini  adalah delusional love”, dan merupakan single ketiga dari penyanyi asal Malaysia Yuji,  dalam EP miliknya yang berjudul "CONNECTION".

Kali ini, Yuji bermitra dengan artis tamu yang mengejutkan, seseorang yang mungkin masih baru di dunia musik namun sudah tidak asing  lagi dengan internet.  Dengan lebih dari  1,9 juta pengikut di TikTok,  BRINX (juga dikenal secara online sebagai “@jpbrinx” atau Sabrina Azhar), memulai debut   menyanyinya   dengan   lagu   yang   indah   dan   menarik  tentang  jatuh   cinta.

Setelah sebelumnya merilis Single dari EP “CONNECTIONS”  yaitu (“rewind” dan “parasit”),  Kali ini Yuji bersemangat saat BRINX mencurahkan isi hatinya dalam duet yang manis dan harmonis dalam single “Delusional Love”. BRINX, seorang influencer populer berbahasa Korea yang mungkin dikenali oleh penggemar dari kontennya menjadi pelajar Malaysia yang tinggal di Seoul, Korea Selatan atau dari serial drama Korea, Girl in the Mirror”.

Delusional  Love  adalah sebuah  lagu yang didedikasikan dengan  penuh  kasih  untuk  para penggemar yuji, saat ia menulisnya saat mengobroldengan mereka di TikTok Live. Ditulis dari kata -kata yang disarankan oleh  penggemar setianya, Delusional  Love” juga  berbicara tentang sisi romantis yuji dan cinta yang sama dari para penggemarnya untuk yah, cinta! Lagu yang sangat pribadi yang Yuji harap akan menghubungkan pendengar melalui pengalaman bersama tentang jatuh cinta dan kerinduan akan hubungan.

Diproduksi  sekali  lagi  oleh  produser  pemenang  penghargaan,  MFMF.,  "delusional  love" menampilkan chemistry yuji dan MFMF. dalam kolaborasi dan penguasaan dalam menciptakan komposisi karya yang emosional dan dinamis. Dengan vokal yuji yang penuh perasaan, kehadiran BRINX  yang  mempesona,  dan  sentuhan  magis  MFMF.,  lagu  ini  menjanjikan  tambahan  yang menonjol bagi diskografi Yuji yang terus berkembang. Sebagai single terakhir dari EP, "delusional love" dirilis pada hari yang sama dengan EP “CONNECTIONS” lainnya, menandai peristiwa penting bagi yuji dan para penggemarnya.



KHIDIR SURATTEE DIPILIH PENYANYI ASAL KOREA TAEWOO UNTUK SINGLE DUET INTERNASIONAL PERTAMANYA

’ Swipe Up' akhirnya akan diluncurkan tanggal 24 April 2024.

Kolaborasi single ini ditulis oleh Taewoo penyanyi asal Korea bersama- sama Khidir Surattee dari Singapura untuk pertama kalinya.

"Swipe Up" menampilkan komposisi inovatif Taewoo yang diresapi dengan gaya R&B dari musik produser Singapura Ishaq Surattee, bersama dengan vokal keren dari adiknya yang merupakan penulis lagu dan penyanyi, Khidir Surattee.

Perpaduan ini menyuntikkan energi baru dan bersemangat ke dalam karya mereka, memadukan gaya santai dengan beat R&B progresif dan melodi cello yang nyaman, menghasilkan muzik yang benar-benar khas dan mudah diingat.

Duet pertama ini antara Khidir Surattee dan Taewoo pasti disukai oleh peminat kedua-dua artis dan peminat K-Pop secara amnya. Dengan janji melodi yang menarik, vokal yang kuat, dan gabungan genre, lagu ini pasti akan memeriahkan scene musik internasional.


CICILIA ELSA COMEBACK DENGAN SINGLE "MISSING YOU"

Setelah hampir 2 tahun absen dari peredaran, solois hidden gem asal Kota Malang yaitu Cicilia Elsa akhirnya comeback di industri musik tanah air. Solois muda berbakat ini secara resmi merilis single pop-ballad berjudul 'Missing You'.

'Missing You' adalah single keempat dari Discography Cicilia Elsa setelah sebelumnya merilis 'Neverlasting' (2018), 'Tentangnya' (2021), dan 'Color You' (2022). Musisi yang juga pianis ini kembali menghadirkan aransemen pop-ballad setelah rilisan terakhirnya yaitu 'Color You' penuh dengan nuansa pop elektronik yang enerjik.

Secara garis besar, lagu ini menceritakan tentang perihnya kerinduan yang dialami seseorang setelah berpisah dengan orang kesayangannya. Bukan sebatas kangen, solois penyuka film psychological horror ini juga mendeskripsikan secara detail rasa dendam, marah, dan kecewa terhadap seseorang yang dia rindukan tersebut.

"Sejujurnya aku pengen orang-orang yang kangen dan marah sama satu orang yang sama bisa relate dengan lagu ini," ujar penyuka film Midsommar tersebut.

Lirik berbahasa Inggris yang ditulis oleh Elsa pun terdengar sederhana, tapi cukup lugas untuk menyampaikan makna lagu ini. Lirik straight-to-the-point ini menjadi spesialisasi Cicilia Elsa yang memang getol mengonsumsi karya hopeless-romantic dari musisi sekaliber Ariana Grande, Sabrina Carpenter, hingga Taylor Swift.

Kumpulan lirik dan makna menyayat dari lagu 'Missing You' ini dibungkus dengan sentuhan irama pop-ballad yang terkesan kosong, mengambang, tapi sangat menggambarkan perihnya kerinduan. Dominasi piano yang mengiringi sepanjang lagu dipertegas dengan hadirnya gitar akustik serta string section di beberapa titik untuk memperkuat makna lagu ini. Sebagai klimaks, terdapat pula whistle voice dari Cicilia Elsa di chorus terakhir yang menjadikan ending lagu ini semakin emosional.

"Secara konsep aku menginginkan rasa kosong dan sepi yang tertuang lewat aransemen lagu ini. Baru di pertengahan chorus aku kasih modulasi yang menggambarkan kalau situasi yang sekarang berbeda dengan yang diceritakan di awal lagu," tambah musisi berzodiak Taurus ini.

Draft lagu ini sudah ada di tahun 2022 ketika Cicilia Elsa membawakan lagu ini pada sebuah gigs.

"Jadi menariknya aku pernah ngebawain lagu ini sebagai unreleased song di Radiofest 2022," jelas Cicilia Elsa.

Namun proses penulisan sepenuhnya dilakukan pada 2023 dan memakan waktu beberapa hari saja.

JASMINE NADYA PERSEMBAHKAN TREK NOMOR DUANYA BERJUDUL "FAVORITE ART"

Mendapat sambutan positif di single pertama, “Buterflies”, kini Jasmine Nadya siap merilis lagu kedua yang masih ia tulis sendiri dan seluruhnya berbahasa Inggris. Mengambil judul “Favorite Art”, inspirasinya didapat gadis kelahiran 14 Mei 2005 ini saat sedang berkunjung ke museum seni. “Di antara karya-karya seni yang dipajang, aku malah mengagumi satu orang ada yang ada di sebelahku. Dari sini, lahirlah “Favorite Art” yang menceritakan tentang perasaan kagum terhadap seseorang, seperti halnya mengagumi sebuah karya seni: tidak bisa dipegang atau dimiliki, tapi cukup menikmatinya dari jauh.”

Satu fakta menarik, “Favorite Art” awalnya direncanakan untuk menjadi single pertama, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya diputuskan untuk digunakan sebagai lagu kedua yang dirilis Jasmine. “Sebenarnya, lagu ini sudah ada di tabungan laguku dan awalnya diniatkan untuk menjadi lagu debut. Tapi, dalam perjalanannya, banyak perubahan yang harus dilakukan di struktur lagu, aransemen, dan juga lirik yang memakan waktu cukup lama sehingga kami putuskan menjadikan ini single kedua. Dengan bantuan Sony Music dan Mikha Angelo sebagai produser, “Favorite Art” berhasil digarap dan dikemas secara luar biasa.

Sudah ditulis dua tahun lalu, Jasmine bersyukur karena demo yang ia berikan ternyata disambut pihak Sony Music dengan baik dan tertarik untuk merilisnya dengan sedikit mengubah lagu ini bersama Mikha Angelo. Karena perubahan ini, pengerjaan lagu, mulai dari workshop, rekaman, mixing, mastering, sampai akhirnya bisa rilis memakan waktu hingga empat bulan. Untungnya, meski proses yang dilalui tergolong panjang, mahasiswi UI ini tidak menghadapi kendala yang berarti. “Mungkin, tantangan di lagu ini adalah menjaga kestabilan nafas, membuat dinamika yang baik saat menyanyikannya, serta tetap mempertahankan rasa yang disampaikan dari liriknya. Memang tidak mudah, tapi berkat bantuan tim Sony Music dan juga Mikha, kami berhasil menghadapi itu semua dengan baik dan siap menghadirkan lagu ini untuk para pendengar.”

Dengan tema yang cukup menarik tersebut, Jasmine mengungkapkan bahwa single ini adalah caranya dalam menyampaikan ide dan sudut pandang ketika ia mengagumi seseorang. “Karya seni itu adalah sesuatu yang berharga dan terkadang sulit dijangkau oleh kita, jadi yang bisa kita lakukan hanya mengaguminya dari jauh. Kira-kira seperti itulah saat menyukai seseorang yang tak tergapai, kita hanya bisa menatap dan menyatakan kekaguman dari jauh saja.”

Dengan tema mengagumi dari jauh, yang pasti pernah dirasakan banyak orang, ia berharap bahwa lagu ini akan mendapatkan sambutan yang sama positif dengan single debutnya, “Butterflies”. “Semoga mereka yang mendengarkan lagu ini merasa bahwa lagu ini mewakili apa yang mereka rasakan sekarang dan seperti memiliki teman yang juga mengalami hal yang sama. Selain itu, aku harap, musik dan lirik yang aku buat di lagu kedua ini bisa dinikmati oleh banyak orang dan menjadi inspirasi bagi siapa pun,” tutup Jasmine. Single kedua Jasmine Nadya, “Favorite Art”, bisa didengarkan di platform musik digital, mulai 25 April 2024.

LYODRA BAWAKAN LAGU SOUNDTRACK "TAK SELALU MEMILIKI" UNTUK FILM "IPAR ADALAH MAUT"

MD Music bersama Universal Music Indonesia mengumumkan akan merilis lagu berjudul ‘Tak Selalu Memiliki’ yang dibawakan oleh Lyodra, penyanyi berbakat Indonesia jebolan ajang pencarian bakat di Indonesia. Sederet lagunya juga sangat populer di kalangan pendengar musik Indonesia, bahkan sudah menembus 8 M ++ monthly listeners di salah satu streaming platform. Berbeda dari karya sebelumnya, kini Lyodra akan membawakan lagu yang akan menjadi original soundtrack film “Ipar Adalah Maut” produksi MD Pictures yang kisahnya viral di TikTok.

‘Tak Selalu Memiliki’ ditulis oleh musisi kenamaan yang telah melahirkan karya-karya terbaik Indonesia, Yovie Widianto. “Senang sekali diberi kesempatan oleh pak Manoj dan pak Iman untuk menuangkan gambaran lewat lagu terhadap Ipar Adalah Maut. Terlebih, ceritanya juga sangat menyentuh,” ujar Yovie Widianto. Ia juga menyampaikan bahwa ‘Tak Selalu Memiliki’ disiapkan secara khusus untuk Lyodra.

Oleh karena itu, kesatuan harmoni antara komposisi piano, orkestrasi, serta suara Lyodra menjadi pendukung yang sangat optimal dan berkesan untuk filmnya. “Saya rasa Lyodra berhasil membawakan ‘Tak Selalu Memiliki’ dengan excellent. Aransemen yang sangat konseptual mengikuti dramatisasi dari kisah “Ipar Adalah Maut” yang mengesankan menjadikan ini suatu kolaborasi yang grande,” papar sang komposer.

Harapannya, film “Ipar Adalah Maut” bersama musiknya ini bisa meninggalkan jejak dan kenangan bagi penikmat seni Indonesia. “Pastinya, terima kasih juga untuk semua antusias yang diberikan oleh teman-teman, dan tentunya terima kasih untuk Universal Music Indonesia, MD Pictures, MD Films, dan MD Music. Semoga karya ini jadi salah satu karya yang memorable untuk kalian,” tutup Yovie Widianto.

Manoj Punjabi, CEO & Founder MD Entertainment dan produser film “Ipar Adalah Maut” menyampaikan, “Sangat excited sekali untuk mengumumkan secara resmi, Yovie Widianto dan Lyodra menjadi pengisi original soundtrack film Ipar Adalah Maut. Respons penggemar di media sosial sangat luar biasa, ini merupakan kolaborasi yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat sejak kami mengumumkan produksi film Ipar Adalah Maut. Lirik dan melodi dari lagu “Tak Selalu Memiliki” sangat tepat menggambarkan dinamika emosi dari karakter dan film Ipar Adalah Maut. Akan banyak kejutan lain yang kami siapkan untuk film Ipar Adalah Maut. Nantikan segera tayang di bioskop seluruh Indonesia.”

“Pertama aku merasa senang sekali sekaligus bangga karena bisa dipercaya untuk menyanyikan soundtrack untuk salah satu film yang paling ditunggu-tunggu saat ini. Apalagi lagu ini dibuat khusus oleh Yovie Widianto dengan aransemen orkestra yang megah dan lirik yang menyentuh. Menurut aku lagu ini benar-benar menggambarkan film Ipar Adalah Maut itu sendiri” ujar Lyodra. Tidak hanya itu Lyodra juga berharap lagu ini dapat diterima oleh masyarakat indonesia. “Semoga setiap mendengarkan lagu ini bisa langsung teringat juga dengan film “Ipar Adalah Maut,“ tutup Lyodra.

“Ipar Adalah Maut” merupakan film garapan MD Pictures, an MD Entertainment Company yang diadaptasi dari kisah nyata yang viral di TikTok. Sketsa cerita “Ipar Adalah Maut” populer dibawakan Eliza Syifa di platform tersebut. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini bercerita tentang kisah cinta Nisa (Michelle Ziudith) yang datang tak pernah bisa ditebak. Dipinang oleh dosen muda dari kampusnya, Aris (Deva Mahenra), laki-laki cerdas yang punya pesona luar biasa. Pernikahan mereka bagai pernikahan negeri dongeng, sempurna, apalagi dengan kelahiran putri mereka, Raya. Sayangnya, seperti juga cinta masalah datang tanpa diduga. Ibu Nisa tiba-tiba menitipkan putri keduanya, Rani (Davina Karamoy), untuk tinggal bersama Aris dan Nisa. Selengkapnya, kisah mereka akan segera tayang di bioskop seluruh Indonesia.

‘Tak Selalu Memiliki’ sudah dirilis dan bisa dinikmati di berbagai platform musik bersamaan dengan official music video-nya pada tanggal 26 April 2024.

Senin, 29 April 2024

BRIGADE 07 RILIS ULANG SINGLE LEGENDARIS MEREKA YANG BERJUDUL "BERTAHAN"

Gairah seni yang terus berkembang di Kota Malang tak hanya melahirkan nama baru di industri musik Tanah air. Sejumlah pemain kawakan pun juga masih eksis dan bahkan sustain di scene masing-masing.

Seperti band pop punk senior Brigade 07 yang menolak diam dan terus produktif di tahun ke-22 mereka. Galih Babi dkk baru saja merilis ulang single legendaris mereka yang berjudul 'Bertahan'.

Bagi para fans, tentu saja sudah tidak asing dengan lagu ini karena 'Bertahan' adalah materi lama yang sempat booming dan bergerilya dari warnet ke warnet. Bahkan hingga saat ini masih banyak blog-blog dan situs download lagu ilegal yang menampilkan versi lawas dari single ini. Lagu 'Bertahan' ini juga sering dibawakan di tengah-tengah setlist panggung Brigade 07.

Brigade 07 memutuskan untuk merilis ulang lagu ini lantaran banyaknya request dari pendengar untuk memasukkan 'Bertahan' ke digital streaming platform. Kualitas produksi dari master lama yang kurang proper juga membuat para personil Brigade 07 untuk merombak ulang dan menghadirkan versi yang lebih segar dari lagu ini.

Melalui rilisnya versi terbaru dari lagu 'Bertahan' ini, Brigade 07 juga mengabarkan kepada para pendengar setianya bahwa mereka bakal merilis album baru pada tahun ini. Album tersebut akan bertema nostalgia dan berisi kumpulan lagu-lagu legendaris Brigade 07 yang dirilis ulang dalam versi yang lebih segar.

Rencananya, album ini akan dirilis bertepatan dengan perayaan ulang tahun Brigade 07 yang ke 22. Sejumlah kejutan lain juga disiapkan Brigade 07 pada perayaan ulang tahun ke 22 tersebut.

EKSPLORASI LIAR PENGALAMAN PEREMPUAN DARI THE BABY SELAS DALAM “CHAOS”

Trio punk asal Cambridge, The Baby Seals, akhirnya melepas album debut mereka, "Chaos," hari ini 19 April 2024. Ini menandai akhir dari kampanye mereka yang didukung oleh para kritikus dan penggemar fanatik yang menggilai gaya punk feminis mereka yang liar.

"Chaos" merupakan luapan energi yang mentah dan tanpa filter. Album ini terinspirasi dari pengalaman pribadi dan lanskap sosial yang terus berubah. Proses rekamannya pun tergolong sederhana, dilakukan secara live di sebuah bangunan terpencil di Thaxted, Essex, dikelilingi hamparan ladang. Minimnya proses pasca produksi membuat album ini terasa otentik, dan membiarkan karakter sonik band ini berkembang dan matang dengan apa adanya.

Secara tema, "Chaos" membahas berbagai hal, mulai dari konten mainstream yang bisa bikin ngantuk ("Yawn Porn") sampe tekanan sosial buat melawan penuaan ("ID'd at Aldi"). Lagu-lagu seperti "Vibrator" dan "My Labia is Lopsided, But I Don't Mind" adalah perayaan tanpa tedeng aling-aling atas seksualitas dan citra tubuh wanita. Lagu yang berhjudul sama dengan albumnya sendiri, "Chaos," memperlihatkan kerumitan dalam menghadapi dunia yang penuh disinformasi dan jejak pergerakan MeToo (gerakan melawan pelecehan dan kekerasan seksual). "Invisible Woman" membahas tentang hilangnya keberadaan perempuan di mata masyarakat seiring bertambahnya usia, sementara "Mild Misogynist" mengangkat tema omong kosong seksisme sehari-hari. Lagu "Nipple Hair" dan "It's Not About The Money, Honey" mendukung otonomi tubuh dan kesetaraan hak asasi manusia.

Kerry menerangkan tentang "Chaos": "Album ini bener-bener tentang gimana perasaan dan pengalaman kita ngeliat dunia sekitar kita di usia 30-an dan 40-an. Ada yang bilang album ini kayak The Baby Seals yang udah dewasa, dan gue suka sama omongan itu. Tema album ini jelas: inklusivisme, ketidaksetaraan gender, beban mental, body positivity, ngelawan tabu, dan kebebasan."

Mengenai lagu "My Labia is Lopsided, But I Don’t Mind," Kerry menambahkan: "'Labia' adalah lagu pertama The Baby Seals. Lagu ini merangkum keseluruhan semangat band. Kita pengen bikin orang merasa nyaman, terutama dengan diri mereka sendiri. Di sini nggak ada yang nge-judge, cuma perayaan. Jadi, lagu ini bener-bener tentang rasa bangga terhadap tubuh lo sendiri, meskipun nggak sesuai sama standar kecantikan yang media atau masyarakat sering tonjolkan."

Foto sampul album yang diambil oleh Jeff Pitcher menggambarkan vibe mereka dan memberi gambaran bagaimana suara album ini. Desain albumnya dibuat oleh Igor Prato Luna, yang mengerti keinginan The Baby Seals. Dia mereferensikan banyak sampul album, poster, dan artwork flyer keren dari tahun 60an sampai 90an, bahkan sampe ilustrasi sci-fi dari tahun 1920an dan sampul novel fiksi ilmiah tahun 1950an. Tapi referensi itu nggak terlalu dominan, dan Igor jelas bikin ini jadi karya dia sendiri

PENDARRA BERCERITA DALAM SINGLE MENUJU ALBUM BERTAJUK "PERJALANAN SINGKAT"

Pendarra sebuah unit pop-folk yang terbentuk di Bandung, kembali mengukir perjalanan dalam format tiga anggota, yang di gaungi oleh Arjunet Abdi Nugraha, Desianne Kinanthi, dan Iqbal Nuriana kembali merilis single bertajuk “Perjalanan Singkat.”

Awal lagu ini tercipta ketika Arjunet sedang berada di sebuah tempat yang gelap, dibatasi ruang gerak, ruang sosial, bahkan tidak dapat bermain musik, salah satu outlet mujarab yang justru dapat menolongnya. Di saat yang bersamaan kehilangan orang terdekat yang punya arti besar di hidupnya, ditempa masalah hidup yang membuat harapannya semakin redup, bisa dibilang harapannya hampir hilang. Sebagai penanggulangan untuk membuat dirinya merasa lebih baik, ia menulis satu bait lirik dan terus ia gumam sebagai mantra untuk membuat dirinya lebih baik.

‘Sampaikan pada semesta, aku sedang berkisah tentang seseorang yang tengah mengarungi samudera dan mencoba melakukannya.’

Ketika keadaan semakin baik dan dapat menyentuh musik kembali, hal yang pertama ia lakukan adalah membuat nada dan melengkapi satu cerita utuh yang ia tuangkan di lagu ini. Tentang perasaan di fase hidupnya kala itu, dari redup menuju benderang. Perjalanan menuju terang ini didedikasikan untuk semua yang merasa pernah mengalami titik terberat dalam hidup dan berjuang keras untuk mendapatkan kedamaiannya. Begitu pun Pendarra yang setelah 7 tahun berjalan harus menanggalkan entitas yang lama dan meniti langkah yang baru.

“ROCKET LOVE” SEBUAH LAGU YANG SELURUHNYA DIREKAM OLEH ELIFAS SONARU DAN MERUPAKAN KOMBINASI AI DAN ANALOG

Rocket Love, Sebuah lagu yang seluruhnya direkam oleh Elifas Sonaru dan juga merupakan kombinasi AI dan analog. Seiring berkembangnya teknologi, Elifas berani mendobrak paradigma dimana pembawa pesan dalam sebuah lagu tidak melulu harus disuarakan oleh manusia asli, konsep yang sama uniknya dengan virtual instrument pada komputer.

Diiringi oleh konsep musik soul 70an, lirik pada lagu “Rocket Love” menceritakan tentang seseorang yang mempunyai tekad untuk membuktikan kepada orang yang dicintainya, bahwa dia mampu membawanya hingga ke bulan.



VAN GODIG LEPAS VIDEO KLIP SINGLE KEEMPAT DALAM FORMAT BAND BERJUDUL "GILAI AKU"

Van Godig adalah seorang gitaris asal bandung yang sudah cukup lama berkarier di dunia musik baik lokal maupun nasional yang hingga saat ini masih tergabung dalam band Black Juice dan Koil pada posisi gitar.

Tepat pada 24 April 2024, Van Godig kembali merilis single keempat yang berjudul "GILAI AKU" dalam bentuk video klip yang resmi dirilis di YouTube Channel Van Godig Official dan semua digital platform yang tersedia.

"GILAI AKU" merupakan karya Van Godig yang menyuarakan sedikit kegombalan sekaligus kepercayaan diri seorang laki-laki terhadap wanita. Dan spesial pada single terbarunya ini Van Godig bernyanyi dengan format band.

Di penghujung tahun 2021 lalu, Van Godig membuat project solonya dimana Van Godig bermain gitar dan bernyanyi. Kemudian, pada 4 Februari 2022 lalu, Van Godig telah meluncurkan EP pertamanya bertajuk "Langkah Hati" dengan single pertama bertajuk "LAJU", single kedua "TENTANGMU" dan single ketiga "HUMMING" dari kumpulan cerita Van Godig selama berkarir di dunia musik yang digarap secara serius dalam pengerjaannya. Dimana EP "Langkah Hati" tersebut berisikan 5 trek, yaitu 4 trek instrumental dan 1 trek bervokal.

YEDIRA DAN SHOI BEKERJASAMA LUNCURKAN LAGU TERBARU BERJUDUL "BUTTERFLY"

Sensasi Tik Tok Malaysia yang sedang naik daun, ‘yedira’ dan sensasi Korea ‘Shoi’ bekerja sama untuk meluncurkan lagu terbaru mereka yang mengharukan, berjudul "Butterfly". Sebuah lagu balada R&B/pop romantis ini bercerita mengenai bagaimana merayakan kehangatan dan keindahan cinta, menangkap rasa nostalgia dan kegembiraan dalam diri pendengarnya.

Yedira, seorang penyanyi-penulis lagu berusia 23 tahun dan seorang gamer yang rajin, telah memikat hati para penggemar di seluruh dunia dengan suaranya yang penuh perasaan dan lirik-lirik yang menarik. Dengan lebih dari 10 juta streaming di Spotify dan pengikut setia di TikTok, yedira terus membuat gebrakan di dunia musik.

Sedangkan Shoi, bintang baru berusia 24 tahun dari Korea, telah membangun basis penggemar yang kuat dengan lagu-lagunya yang menyentuh hati dan penampilannya yang menawan. Dengan kolaborasi dengan artis ternama seperti Park Hyeon Jin (AOMG) dan kehadirannya di Korean Music Daily Chart, musik Shoi sangat disukai oleh para pendengar.

Lagu Kolaborasi dari Yedira dan Shoi yaitu "butterfly" telah ditonton lebih dari 200.000 kali di konten buatan pengguna TikTok, menunjukkan daya tariknya yang luas dan kemampuan artisnya untuk terhubung dengan penonton. Melodi lagu yang membangkitkan semangat dan lirik yang menyentuh hati menjadikannya sebagai sebuah tambahan yang wajib ada di playlist mana pun, menjanjikan akan membuat pendengar merasa hangat dan terinspirasi.

Dengan perpaduan unik antara bakat dan chemistry yang tak terbantahkan, yedira dan Shoi mengajak pendengar untuk merasakan keajaiban cinta melalui "Butterfly". Semoga kolaborasi dari Yedira dan Shoi ini bisa menjadi sebuah keajaiban yang menarik untuk mereka yang mendengarkan dan bisa mewarnai playlist teman – teman semua.

Jumat, 26 April 2024

SEBUAH LANTUNAN MELODI HANGAT HADIR PADA SINGLE KEDUA VRIN BERJUDUL "BIRU"

Pada tanggal 25 April 2024 di semua platform musik digital, penyanyi-penulis lagu Vrin kembali dengan single keduanya yang berjudul “Biru.” Lahir kembali dengan kolaborasi bersama maniasonic. – Tabitha Atmodjo sebagai musik produsernya, “Biru” adalah sebuah lantunan melodi yang menggugah jiwa dan menghiasi gelombang udara dengan pelukan pahit manisnya.

“Biru” adalah sebuah karya yang terinspirasi dari latar belakang suasana Lombok, Indonesia, dimana sang penulis merasa perjalanan melodi ini menggali kedalaman hati, mengeksplorasi nuansa cinta dan penemuan diri. Dengan suasana Lombok yang mempesona, Vrin menemukan sebuah cinta yang berbeda dari yang lain – sebuah cinta yang membisikkan rahasia kesederhanaan dan spontanitas serta mencetus perjalanan yang transformatif dalam jiwanya. “Ini sebuah jenis cinta yang kukira tidak pernah ada, namun ternyata sebuah cinta yang sangat saya butuhkan,” kata sang penulis.

“Berada dalam kesunyian total dengan diri sendiri, dikelilingi birunya langit cerah dan pepohonan kelapa, di tengah kapal yang berlabuh dan desiran angin sepoi-sepoi. Aku merasa seperti telah menemukan dan menerima bentuk cinta yang berbeda, yang memiliki masa lalunya sendiri, rasa sakit, dan kesenangan,” kata Vrin.

"Biru" memiliki makna yang lebih dalam dimana fragmen esensinya juga diabadikan dalam kumpulan puisi dan prosa dalam buku Vrin yang akan mendatang. Lagu ini tidak hanya menjadi sebuah melodi, tetapi sebuah bab dalam kisah evolusi artistiknya yang berkelanjutan—sebuah bukti hubungan mendalam antara musik, sastra, dan pengalaman manusia.

Untuk instrumennya sendiri, Tabitha sang produser mengatakan bahwa lagu ini cocok ditemani dengan gitar akustik. “Biru” muncul dari sebuah perjanjian abadi kepada kekuatan dari emosi yang raw dan ekspresi musikal. Tambahan melodi siulan pada akhir lagu merepresentasikan sebuah cinta yang sederhana seperti cinta dari seorang anak kecil. Melodi yang sederhana membawa kerentanan dan rawness untuk mengakhiri lagu.

Kami mengajak Anda untuk mendengarkan dan berbagi “Biru” karya Vrin jika Anda ingin mengungkapkan jenis cinta yang belum tentu romantis, melainkan jenis cinta yang sederhana dan mengharukan. Sebuah pujian untuk kecintaan Anda pada perjalanan dan kecintaan Anda pada sesuatu yang benar-benar indah dari alam. Pendengar diajak untuk membenamkan diri dalam narasi lirik Vrin, sebuah kisah menawan yang melampaui batas ruang dan waktu. Dan di setiap bait, sebagian dari hatinya terungkap, terjalin mulus dengan melodi, menciptakan simfoni emosi yang tak terlupakan.



TERRY KEMBALI LAGI KE BLANTIKA MUSIK TANAH AIR LEWAT SINGLE TERBARU BERJUDUL "HAWA SURGA"

Inspirasi bisa datang dari mana saja, mulai dari alam, lingkungan sekitar, sampai orang-orang terdekat. Karena orang terdekat inilah, penyanyi bernama lengkap Terryana Fatiah Shahab, atau yang lebih akrab disapa Terry, terinspirasi untuk membuat single terbarunya. “Laguku yang sebentar lagi akan dirilis berjudul “Hawa Surga” yang terinspirasi dan aku persembahkan untuk guruku, Ustadzah Halimah Alaydrus, serta guru-guru lain dalam hidupku. Ketika Abah meninggal beberapa waktu lalu, aku sempat merasa kehilangan arah. Syukurlah, aku diperkenalkan kepada Ustadzah Halimah yang membantuku melihat bahwa caraku memandang cinta ternyata selama ini salah. Kesalahan bukan pada apa yang ada di sekitarku, tapi aku yang salah memandang arti bersyukur. Jadi, “Hawa Surga” ini adalah ungkapan rasa bersyukurku terhadap kado yang Allah berikan, berupa guru yang selalu sabar membimbingku, serta cara yang lebih baik lagi dalam memandang arti cinta yang sesungguhnya.”'

Single ini sendiri tadinya tidak ada dalam benak wanita kelahiran 14 Juni 1984 ini untuk dijadikan lagu terbaru, malah ia awalnya hendak memilih single cover untuk dirilis ke pasaran. “Tapi, saat lagi ngobrol, aku minta waktu untuk menulis lagu dan lahirlah “Hawa Surga”. Saat aku perdengarkan ke tim Sony Music, ternyata mereka menyambut dengan positif dan memilih lagu ini untuk jadi single baruku. Tentunya, ada sedikit penyesuaian menjelang rekaman, yaitu perubahan di lagu dan lirik yang menjadi lebih mudah untuk dinyanyikan para pendengar, tapi tidak banyak. Ada pula lirik yang aku coba artikan dari pesan-pesan guruku di bagian chorus. Semoga pesan itu tersampaikan,” jelas Terry.

Proses rekaman untuk “Hawa Surga” memakan waktu tiga jam untuk vokal utama dan backing vocal. Namun, bagi Terry, tantangan bukan pada cara menjiwai lagu atau teknik bernyanyi. “Jadi, saat rekaman di studio, aku lagi sedikit batuk. Nah, saat sudah mood untuk mulai take vocal, tiba-tiba tenggorokan terasa gatal. Rasanya “wow” banget,” tawanya.

Berhasil mewujudkan impiannya dalam berkarya, Terry pun tidak lupa mengucap syukur bahwa “Hawa Surga” akhirnya bisa rilis. “Alhamdulillah, mimpiku akhirnya menjadi kenyataan, yaitu memiliki lagu untuk guruku. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama tim Sony Music yang sudah menjadi bagian dalam mewujudkan usaha hijrahku.”

Tidak hanya itu, Terry pun berharap lagu ini akan diterima dengan baik dan pesan yang ada di dalam lagu pun tersampaikan. “Terkadang manusia sering salah dalam caranya memandang cinta. Cinta yang sebenarnya itu bercahaya, nggak bikin buta mata atau hati. Cinta yang sebenarnya akan membuat kita terarah dan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, perasaan cinta yang seimbang itu akan mendatangkan kebahagiaan. Selain itu, karena lagu ini terinspirasi dari guruku, aku ingin orang-orang ingat bahwa belajar itu akan terus kita lakukan seumur hidup dan, yang namanya belajar, pasti ada gurunya. Guru inilah yang memahami kita, mendampingi proses belajar kita dengan sabar, selalu memantau perkembangan, dan menjaga kita tetap di jalur yang benar. Selalu hidup dengan pemikiran yang positif, dimulai dari rasa bersyukur terhadap lingkungan sekitar yang merupakan karunia dari Allah.” Single terbaru Terry, “Hawa Surga”, bisa didengarkan di seluruh platform musik digital.

"KOSONG" AWAL YANG BARU BAGI RUANG SENJA

Sebuah awal yang baru bagi Ruang Senja memulai karier di industri musik professional dengan mengeluarkan single pertama yang berjudul “KOSON...