Jumat, 14 Juni 2024

KISAHKAN TENTANG PERTEMANAN YANG LEBIH AKRAB SETELAH LOST KONTAK, NATHANTANIA RILIS SINGLE "HAZE"

Nathania S. Alexandra alias Nathantania, singer-songwriter sekaligus producer rumahan asal Jakarta, baru saja merilis single baru berjudul “Haze”. Setelah jeda dua tahun dari dua single terakhirnya (“To Whom It May Concern” dan “This Room”), Nathantania akhirnya kembali membuat karya musik dari kamarnya. Namun kali ini, dari menggali bahan-bahan lagu lama.

“Haze” adalah lagu yang ditulis Nathantania di tahun 2018 lalu. Lagu ini adalah surat personal yang ia tuliskan untuk kawan baiknya. Sedekat-dekatnya kita dengan seseorang, terkadang, hubungan bisa runtuh juga. Lantas, apa yang akan kau lakukan ketika kau mendapat kesempatan untuk memperbaikinya?

Bayangkan dua remaja yang sedang menjalani kehidupan penuh dramanya di masa SMA. Untuk waktu yang lama, mereka tidak terpisahkan. Tapi pertengkaran demi pertengkaran membawa ke satu tahun tanpa kontak. Sampai akhirnya, sebuah percakapan terjadi. Yang satu bertanya, “Did you ever hate me?” (“Pernah benci gue gak?”)--lalu yang satunya membalas dengan jujur, “No, I just lost you” (“Engga, cuma kehilangan lo.”).

Setelah perbincangan itu, mereka mulai berusaha untuk saling terhubung kembali. Momen paling utamanya adalah di suatu hari Selasa di mana mereka berbincang dari siang hingga malam. Sembari itu tentunya menikmati indahnya Jakarta (“While we roam this city, while we take over this place”). Tertawa di bus, tersenyum lebar di kafe, menahan heboh di toko musik, lalu setengah menangis dan setengah cekikikan sembari berjalan bersama di tengah malam yang dingin (“As our laughter fills the air, suddenly, we’re all in tears”). Sempat salah mengambil jalan dan tersesat, tapi pada akhirnya mereka kembali menemukan jalan pulang (“Even if the haze gets in your way, don’t worry ‘cause we’ll find our way”).

Lagu manis pahit ini berusaha untuk mengabadikan momen-momen tadi dengan bunyi-bunyi yang apa adanya. Vokal yang benar-benar tunggal diiringi oleh gitar akustik sebagai instrumen utama. Di awal lagu, pendengar diberi kesan seolah sedang berada di ruangan yang sama dengan Nathantania karena seluruh suara dibuat seolah sangat dekat. Namun semakin lagunya berjalan, kita diajak untuk mengimajinasikan dunia yang semakin luas dengan semakin ramainya instrumen yang muncul, menciptakan harmoni yang sederhana dan tulus.

Produksi lagu ini memakan waktu cukup lama bagi Nathantania. “Soalnya ini lagu serius pertama yang gue tulis,” katanya. Selain itu, ia juga ingin setiap aransemen dapat benar-benar merepresentasikan cerita yang melatarbelakangi lagu ini. Akhirnya, setelah enam tahun, Nathantania menyimpulkan kalau sebenarnya yang dibutuhkan oleh lagu “Haze” adalah gitar akustik yang dimainkan dengan tulus beserta vokal yang dinyanyikan dengan tulus pula sebagai fondasi utama. Sama persis seperti ketika lagu ini dinyanyikan pertama kali di depan orang di balik lagu “Haze”..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JORDY RIZ RILIS "MENGALAH TETAP SALAH", KISAHKAN PERJALANAN DRAMA ROMANTIKA YANG MELELAHKAN

“Gak enak banget”. Sebuah ungkapan yang sepertinya bisa menggambarkan rasanya menjadi orang yang selalu dianggap salah oleh pasangan, sampai...