Rabu, 31 Juli 2024

GITA DAN GHATFAAN RILIS SINGLE "BILA TAK DENGANMU" SEBAGAI SOUNDTRACK FILM AZZANIBE

Industri musik Indonesia kembali kedatangan penyanyi muda berbakat. GITA dan Ghatfaan kali ini merilis single yang bertajuk ‘Bila Tak Denganmu’. Namanya mulai dikenal saat menjadi jebolan ajang pencarian bakat di Indonesia, kini mereka kembali dipertemukan pada project single yang sama untuk mengisi original soundtrack film produksi MD Pictures, “Azzamine”.

Lagu ‘Bila Tak Denganmu’ diciptakan oleh Metaria Iskandar, seorang pencipta lagu pendatang baru yang berbakat, serta diproduseri oleh Pika Iskandar yang merupakan produser musik yang karya-karyanya begitu dikenal salah satunya pada original soundtrack “Layangan Putus”. Bersama MD Musik Indonesia, lagu ini dikemas menjadi alunan harmoni yang indah dengan menyatukan lika-liku kisah asmara Azzam (Arbani Yazis) dan Jasmine (Megan Domani). “Lagu ini bercerita tentang keraguan besar dua orang yang mempunyai latar belakang yang sangat berbeda namun mereka saling cinta. Ketika cinta datang mengetuk hati, akhirnya mereka berjanji untuk saling mencintai selamanya,” ujar Metaria Iskandar.

GITA dan Ghatfaan juga sangat senang bisa terlibat untuk menyanyikan original soundtrack film “Azzamine”. Selain nama besar dari Arbani Yazis dan Megan Domani beserta deretan artis lainnya yang menjadi kekuatan film ini, menyanyikan lagu yang digunakan sebagai soundtrack adalah pengalaman pertama bagi mereka. “Kita udah kenal sebelumnya dan seneng banget akhirnya bisa dipertemukan di project yang sama, terlebih untuk mengisi original soundtrack film Azzamine. Semoga lagu ini bisa diterima dan dinikmati oleh pendengar musik di Indonesia,” ujar GITA dan Ghatfaan.

“Azzamine” bercerita tentang kehidupan Jasmine (Megan Domani) yang berubah 180 derajat gara-gara kedatangan Azzam (Arbani Yazis), laki-laki yang dijodohkan oleh orang tuanya. Masalahnya, Jasmine sudah memiliki pacar bernama Deka, yang menyenangkan dan seru, sangat bertolak belakang dengan Azzam yang religius. Akankah Jasmine luluh dengan Azzam atau tetap setia dengan Deka yang ia impikan untuk menjadi suaminya? “Azzamine” segera tayang mulai 22 Agustus 2024 di bioskop.

Selain itu, lagu ‘Bila Tak Denganmu’ juga sudah bisa dinikmati di berbagai macam platform musik mulai tanggal 19 Juli 2024. Serta nantikan juga official music video yang akan tayang SEGERA hanya di YouTube channel MD Music.

SHERYL SHEINAFIA DAN REFO DAN FAUNA AJAK PENDENGAR UNTUK "ROMANSA ROMANSAAN" SEADANYA SEMBARI MENUNGGU AKHIR BULAN

Setelah menyindir teman yang terlalu banyak pertimbangan untuk menjalin hubungan lewat lagu "Kasian", "Romansa Romansaan" hadir sebagai single kolaborasi kedua antara Sheryl Sheinafia & Refo Dan Fauna, yang akan dirilis pada Jumat, 26 Juli 2024. Masih bertemakan kisah romansa di usia 20-an akhir, “Romansa Romansaan” menggambarkan kencan pasangan yang sederhana, seadanya, dan ‘low-budget’, sembari menunggu hari gajian di akhir bulan. Sheryl Sheinafia & Refo dan Fauna menekankannya pada lirik "sekarang sederhana, menunggu akhir bulan".

“Romansa Romansaan” masih memiliki alunan yang masih serupa dengan “Kasian”— dibalut musik bernuansa bossa nova berlirik jenaka, namun kali ini memiliki vibes yang lebih romantis seperti sedang kencan di era 1950-an. Sheryl Sheinafia & Refo dan Fauna juga akan menghadirkan music video “Romansa Romansaan” yang akan rilis tanggal 2 Agustus 2024 di kanal YouTube Sheryl Sheinafia, "proses syuting MV “Romansa Romansaan” menurutku challenging tapi seru. Cuacanya kurang bersahabat karena kadang ujan, kadang berenti. Tapi, kesannya romantis banget gak sih lari-lari di tengah ujan~" ungkap Sheryl Sheinafia.

Berlatar di Kota Tua, keduanya menikmati waktu bersama dengan berkeliling mengendarai sepeda ontel, menjelajahi museum, berkeramik, dan aktivitas lainnya. Refo dan Fauna juga mengungkapkan perasaannya selama proses syuting MV Romansa Romansaan”, "sesimpel minum teh cekek berdua, atau naik sepeda buat jajan gorengan, asal sama Sheryl mah aku udah seneng banget".

“Romansa Romansaan” sudah bisa didengarkan di seluruh Digital Streaming Platform (DSP) mulai tanggal 26 Juli 2024.

YOVIE WIDIANTO BARENG LYODRA BERTEPUK SEBELAH TANGAN KARENA "TERLALU CINTA"

Maestro lagu-lagu romantis tanah air, Yovie Widianto, kembali membuat gebrakan baru dengan merilis ulang lagu “Terlalu Cinta” dengan menggandeng salah satu talenta terbaik saat ini, Lyodra.

FYI guys, lagu “Terlalu Cinta” merupakan ciptaan dari Yovie Widianto yang pernah dirilis tahun 2006 silam dan sempat menjadi hits saat dibawakan oleh Rossa. Dan, kali ini Yovie Widianto memilih Lyodra untuk menyanyikan ulang. Oh ya, lagu ini dirilis di bawah label rekaman Universal Music Indonesia.

“Karakter suara Lyodra sangat pas untuk membawakan lagu ini. Sejak proyek ini akan dimulai nama Lyodra sudah terpikirkan, dan hasilnya sangat memuaskan,” ujar Yovie mengenai proyek tersebut.

“Saat diajak untuk menyanyikan lagu ini saya langsung menerimanya. Walaupun ini menjadi tugas berat karena lagu ini sangat bagus banget saat dibawakan teh Rossa. Apalagi ini menjadi lagu hits, jadi awalnya memang ada beban, tetapi begitu menyanyikannya, semua terasa menyenangkan dan puas,” ujar Lyodra.

Seperti yang mungkin kita tahu, single “Terlalu Cinta” ini memang sebuah lagu cinta yang mengusung warna musik pop ballad yang sangat indah. Lagu tersebut menceritakan tentang pengalaman pahit seseorang yang terjebak dalam cinta yang tak berbalas. Melalui liriknya, lagu ini menyampaikan perasaan keputusasaan dan kesedihan karena tidak bisa memiliki orang yang dicintai.

Untuk aransemen musiknya, Yovie Widianto tidak terlalu banyak menggubah lagu tersebut untuk menjauh dari pattern dasarnya. Namun, sentuhannya dibuat lebih megah dengan penguatan di strings section untuk mengiringi instrumen piano yang menjadi senjata utamanya.

Lyodra sendiri membuat lagu ini menjadi lebih fresh dengan ciri khas vokalnya. Kekuatan vokal Lyodra jadi menu utama dari seluruh aransemen lagu yang disajikan di single “Terlalu Cinta” versi terbaru ini. Two thumbs up!

Berbicara musik videonya, Prialangga sebagai sutradara membuat konsep yang sederhana namun penuh makna, dengan menyajikan musik video yang bercerita seperti sebuah mini movie. Di mana ia menyertakan konflik di dalam ceritanya yang membuatnya jadi lebih menarik.

Berbicara musik videonya, Prialangga sebagai sutradara membuat konsep yang sederhana namun penuh makna, dengan menyajikan musik video yang bercerita seperti sebuah mini movie. Di mana ia menyertakan konflik di dalam ceritanya yang membuatnya jadi lebih menarik.

Yang bikin musik videonya jadi menarik adalah kehadiran Rossa di bagian-bagian terakhir. Hal ini seperti menjadi sebuah penguatan akan dukungan Rossa terhadap Lyodra untuk menyanyikan ulang lagu “Terlalu Cinta” tersebut. Seru abis!

“Saya berharap lagu ini tidak hanya menjadi sebuah nostalgia saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh mereka para penggemar musik di era sekarang,” harap Yovie Widianto tentang single ini.

“Harapannya sih bisa didengar banyak orang, dan bisa menjadi suatu yang fresh untuk didengarkan di saat sekarang. Dan, dapat menjadi soundtrack bagi yang relate dengan liriknya,” harap Lyodra.

So, tunggu apalagi, dengarkan lagu ini di semua platform layanan musik digital kesukaan kalian, dan tonton musik videonya di akun resmi YouTube milik Lyodra. Selamat menikmati!

LIGHTCRAFT RILIS ALBUM "HOPE + LOVE REANIMATED EDITION" DAN MEMILIH "THIS DAY & AGE" FEAT NATASHA UDU, RIMALDI SEBAGAI TREK UTAMA

Apakah ini simbol dari kegigihan yang luar biasa? Atau perwujudan sikap keras kepala dan kebodohan belaka? Biarlah waktu yang menjawab. Tetapi, di tengah perjalanan mereka menembus delapan belas tahun berkarya, kuartet pop kontemporer anthemic ini terus bergerak maju dengan sekantong kejutan ciamik serta sajian musik yang terus berkembang.

Pada Juli 2022, evolusi mereka mencapai puncak dengan dirilisnya album keempat mereka "Hope + Love". Mahakarya istimewa yang menampilkan sejumlah single-single kece seperti "Permanence", "Dream Dancer", dan "Forever" ini mendapatkan sambutan positif dari pihak media dan pendengar, baik di dalam maupun luar negeri.

Dan sekarang, untuk memberikan era "Hope + Love" sebuah kado perpisahan yang layak, lightcraft memutuskan untuk merilis ulang album ini dalam bentuk deluxe edition berjudul “Hope + Love: reanimated edition”. “Kami ingin memasuki bab baru lagi. Namun, kami juga ingin merayakan album ini. Semua ini dengan harapan agar beberapa lagu yang mungkin terlewatkan bisa mendapat sedikit lebih banyak cinta yang pantas mereka dapatkan,” ujar vokalis Imam.

Versi sebelumnya dari album ini berisikan dua belas lagu yang sangat menyentuh, sinematik, dan berkarakter kuat, masing-masing membawa pesan tentang pentingnya berpegang pada harapan dan menggenggam erat sikap positif serta pentingnya peran cinta dalam hidup. Album ini menunjukkan kedewasaan yang hanya bisa dicapai oleh band seperti lightcraft yang telah melakoni evolusi panjang dengan sejumlah penyegaran kembali bak seorang petinju veteran yang menerjang segala rintangan.

Selain lagu-lagu yang sudah ada, “Hope + Love: reanimated edition” menampilkan empat lagu tambahan yaitu: "True (You) (Reanimated Demo)" dan "Like a Fire (Reanimated Demo)", single terakhir mereka "Coming Home (feat Chelsea Dawn & Coloura)" dan single terbaru "This Day & Age (feat Natasha Udu) (RIMALDI Reanimated)", yang memberikan satu dimensi baru yang segar nan menarik pada album ini..

Sebelumnya dirilis sebagai bagian dari album orisinilnya, "This Day & Age" merupakan lagu penyemangat yang diilhami dari kisah perjuangan Imam yang bergelut dengan rasa kurang percaya diri. Digubah ulang dan di-master oleh penyanyi/penulis lagu dan produser bertalenta RIMALDI, lagu ini berubah menjadi lantunan elektronik penyemangat nan mengasyikkan yang tetap dapat dinikmati di kamar tidur ataupun di lantai dansa, sebuah bukti kekuatan musik yang menyatukan dan menyegarkan suasana hati.

Menampilkan penyanyi berbakat Indonesia sekaligus vokalis Lomba Sihir Natasha Udu, remix ini pun menonjolkan kekuatan karakter vokalnya yang luar biasa. Hasil dari kolaborasi ini mungkin dapat dianggap sebagai lagu pemberdayaan tahun 2024 yang menginspirasikan kekuatan dan semangat. “Ketika lightcraft meminta saya untuk mengerjakan remix lagu ini, saya tidak ingin hasilnya hanya sebuah remix. Saya ingin membuat interpretasi baru. Lagu aslinya memiliki energi dan pesan yang murni dan bersemangat. Itulah yang ingin lebih saya perdengarkan kepada dunia melalui lagu ini. Saya senang dengan hasil akhirnya, di mana itu sangat mencerminkan perasaan saya tentang 'This Day & Age'. Saya bangga dan terhormat,” jelas RIMALDI, yang bernama asli Daniel Rimaldi.

balutan nuansa Rüfüs du Sol dan Fred Again.. namun tetap mempertahankan ciri khas musik lightcraft, "This Day & Age (feat Natasha Udu) (RIMALDI Reanimated)" akan menggerakkan pendengarnya untuk melambaikan tangan di udara dan berdansa mengikuti hentakan deep-house dan dentingan piano yang menghanyutkan.

"Di versi aslinya, saya melihatnya sebagai kesempatan untuk berkolaborasi dengan band yang sangat saya hormati dan menggabungkan energi kreatif kami untuk menciptakan sesuatu yang kami harap dapat menyentuh hati orang-orang. Dan kemudian RIMALDI datang dan menjadikan lagunya lebih pecah lagi!" seru Natasha Udu. “This Day & Age (feat Natasha Udu) (RIMALDI Reanimated)” menandakan tingkatk edewasaan yang baru lagi bagi lightcraft, yang saat ini terdiri dari Imam, gitaris Fari Febrian dan keyboardis Enrico Prabowo selagi drummer Yopi Sasmita beristirahat untuk fokus pada keluarganya.

“Ya, ini adalah sound yang ingin kami kejar untuk tahap berikutnya tanpa mengorbankan karakteristik khas kami. Setelah 18 tahun, api semangat di dalam diri kami masih terus berkobar. Kami tetap antusias menyongsong apapun yang ada di hadapan," tambah Fari. Lagu ini juga akan disertai dengan video musik yang direkam, disutradarai, dan diedit oleh kolaborator lama lightcraft, Reksa Fajar. Video ini memperlihatkan para personil band, Natasha Udu, dan RIMALDI menari dengan penuh semangat dihiasi latar gambar yang diproyeksikan pada mereka. Video musik ini mencerminkan keceriaan dari lagunya sendiri, mendorong pendengar untuk tidak terlalu memikirkan setiap hal yang terjadi secara berlebih dan tetap bersikap positif untuk masa depan.

"Reksa memilih latar set yang sederhana dengan sentuhan artistik untuk video ini. Tetapi konsep ini berhasil menangkap esensi dari lagunya," kata Enrico. Ilustrator dan surface pattern designer asal Indonesia Kartika Paramita adalah orang di balik cover cantik album “Hope + Love: reanimated edition”. Ia mengkreasikan ulang versi asli artwork tersebut menjadi karya ilustrasi berwarna-warni yang menawan.

Dirilis oleh Melt Records di Filipina dan Wander Digital untuk seluruh dunia, Hope + Love: reanimated edition” dan single-nya "This Day & Age (feat Natasha Udu) (RIMALDI Reanimated)" akan tersedia di semua layanan music digital mulai 5 Juli 2024, termasuk Spotify, Apple Music, dan banyak lagi.

Video klip "This Day & Age (feat Natasha Udu) (RIMALDI Reanimated)" akan tayang perdana di saluran YouTube resmi lightcraft bersamaan pada hari rilisnya.


SAÉ RILIS SINGLE TERBARU BERJUDUL "INGAT-INGAT LAGI"

Setelah merilis sebuah single bertajuk “Kurang Apa” pada awal Maret silam, kini grup musik SAÉ kembali menyapa pendengarnya melalui single terbaru berjudul “Ingat-Ingat Lagi”. "Ingat-Ingat Lagi" adalah sebuah lagu dengan genre Pop/R&B yang memukau, bercerita tentang dinamika cinta antara pria dan wanita.

Band yang digawangi oleh Bowo (vokalis), Koko (gitaris), Ridho (drummer), dan Inal (bassis) menghadirkan karya yang menggambarkan perasaan cinta yang tumbuh, namun di tengah perjalanan, sang pria tersadar bahwa ia seharusnya tidak terburu-buru jatuh cinta agar tidak kembali merasakan sakit hati. Cerita yang disajikan dengan lirik yang mendalam dan melodi yang memikat ini diyakini akan mampu menyentuh hati para pendengarnya.

“Menceritakan seorang pria dan wanita saling beradu tatap, si pria merasakan getaran sepertinya si wanita ingin tertarik dan ingin dekat dengan pria itu lebih lama. Wanita itu cantik dan menggoda sehingga pria itu terpikat juga. Namun, sang pria tersadar bahwa ia takut tertipu karena ia sering jatuh cinta tapi malah sakit hati dan ditinggal pergi,” cerita Bowo.

Karya ini ditulis oleh Koko yang berhasil menuangkan perasaan dan pengalamannya ke dalam lagu ini dengan begitu indah. Produksi lagu ini juga didukung oleh produser ternama, Yovie Widianto, bersama dengan seluruh anggota band SAÉ. Kolaborasi ini menciptakan harmonisasi musik yang sempurna, memperkuat karakter dari setiap nada dan lirik yang ada.

TERUS MANJAKAN PARA PENIKMAT DAN PENDENGARNYA, ELECTRA RILIS OFFICIAL VIDEO LIRIK SINGLE "KAU"

Setelah rilis single remake "Kau" milik T-Five beberapa waktu yang lalu di seluruh digital streaming platform, kini Electra kembali merilis official video lirik single "Kau" via YouTube channel Electra Band pada sabtu, 6 Juli 2024.

Official video lirik single "Kau" ini merupakan langkah promosi selanjutnya dari band pop disco yang kini dihuni Ale (vokal), Essa (vokal), Eki (keyboard), Ijo (trombone), Feby (bass), Wisnu (trumpet), dan Mpet (drum), serta sebagai cara Electra untuk terus memanjakan para penikmat dan pendengar setianya.

Official video lirik single "Kau" menyajikan konsep audio visual, dimana semua member Electra yang sedang duduk berbincang satu sama lain, disisipi dengan lirik single "Kau" yang bermunculan diatasnya dengan efek editing yang sederhana namun mewakili lagu yang pernah hits di era awal 2000an tersebut.

Tahun ini Electra kembali memantapkan langkahnya berkarya dan siap bersaing di belantika musik Indonesia, untuk memberikan semangat baru kepada setiap pendengarnya, selamat menikmati electranizm!

Senin, 29 Juli 2024

AULIA BARBARA LUNCURKAN SINGLE PERTAMA LEWAT "YANG TERSAYANG"

Magelang, 25 Juli 2024 Industri musik Indonesia kini kedatangan talenta baru yang menjanjikan, Aulia Barbara, seorang penyanyi cilik yang memulai debutnya dengan single penuh kehangatan, "Yang Tersayang." Di usia yang masih muda, Aulia telah berhasil memikat hati banyak orang dengan suara merdunya dan pesona panggung yang menawan.

Aulia Barbara, atau yang akrab disapa Aulia, telah menunjukkan kecintaannya pada musik sejak usia dini. Dengan suara yang indah dan kemampuan alami untuk terhubung dengan pendengarnya, Aulia siap menjadi figur yang dicintai di dunia musik anak. Single perdana Aulia, "Yang Tersayang," adalah bukti dedikasi dan kecintaannya pada dunia tarik suara.

"Yang Tersayang" adalah lagu yang dirancang dengan indah oleh Yunan Helmi, yang berbicara tentang kepolosan dan kemurnian cinta seorang anak. Liriknya yang penuh kehangatan dan kasih sayang pasti akan menyentuh hati para pendengar dari segala usia. Lagu ini merupakan perpaduan sempurna antara melodi yang catchy dan lirik yang bermakna, menjadikannya favorit bagi keluarga dan anak-anak. Peluncuran single ini juga diiringi dengan video music yang menampilkan visual-visual yang indah, kecerian seorang Aulia dan kehangatan bersama orang tercinta.

Perjalanan Aulia di dunia musik baru saja dimulai, namun potensinya tak terbatas. Dengan dirilisnya "Yang Tersayang," ia berharap dapat menginspirasi dan membawa kebahagiaan kepada para pendengarnya. Serta dapat terus menghadirkan karya-karya terbaru yang dapat di terima di semua kalangan.

"'LEMME OUT" DEBUT SINGLE JEY DENISE BERISIKAN PENGALAMAN PRIBADI YANG MENOHOK

Jey Denise meluncurkan single perdananya berjudul “Lemme Out”, sebuah karya yang memiliki tempat tersendiri di hatinya; mengingat karya ini terinspirasi dari kisah nyata yang dialami oleh Jey Denise sendiri.

Single perdana dari Jey Denise ini diciptakannya saat sedang bersantai di sebuah gerai minuman di dalam mall; dengan hati yang masih tidak karuan karena perpisahannya yang baru terjadi dengan sang mantan. Di saat yang sama, ia paham bahwa hubungan ini memang harus berakhir karena situasi yang sudah tidak kondusif dan tidak lagi sehat. Hantaman dan kekerasan secara psikis, fisik, dan verbal yang dialami Jey Denise membuatnya sadar bahwa dirinya pantas mendapatkan segala hal baik dalam hidup; layak mendapatkan kasih dan cinta terbaik dari seseorang yang bisa menghargai dan menyayanginya secara layak.

Lirik dan nada yang mudah diingat, aransemen khas 2000-an yang enak didengar, dan beat yang membuat pendengar menganggukan kepala, membuat “Lemme Out” terdengar ringan namun memiliki lirik yang sangat dalam dan membekas di hati para pendengarnya. Ia juga menjadi Music Producer tunggal dalam lagu ini, dan mendapatkan bantuan dari Kardo Arghost dalam Mixing & Mastering.

Jey Denise meyakini bahwa penggalan lirik di atas sangatlah sesuai dengan kondisi yang dialami oleh banyak orang, termasuk dirinya sendiri. Hal itulah yang membuat Jey Denise memilih penggalan lirik tersebut untuk memperkenalkan “Lemme Out” ke khalayak luas.

Jey Denise juga menceritakan pengalaman pribadinya sendiri sebagai konten untuk memasarkan “Lemme Out”, karena menurutnya: tidak ada yang lebih personal dibandingkan pengalaman hidup. Terlihat bahwa strategi ini membuat banyak orang menghubungi Jey Denise dan mulai menceritakan kisah pahit.

mereka dan berterimakasih telah menciptakan “Lemme Out”. Harapan Jey Denise untuk debut single-nya adalah untuk menyampaikan ke banyak orang⎯ wanita maupun pria, bahwa mereka pantas dicintai, mereka berharga, dan mereka harus berani keluar dari toxic relationship sebagai bentuk dari menyayangi diri sendiri..


YUKA TAMADA MELEPASKAN MASA LALU LEWAT SINGLE TERBARU "MENCARI"

Setelah merilis “Semesta” dan “Dilema Romantika” , Yuka Tamada, musisi berdarah Jepang asal kota Makassar kembali merilis single terbarunya yang bertajuk “Mencari” . Lagu “Mencari” ditulis oleh Yuka sendiri di sela-sela waktu senggangnya. “Mencari” menceritakan tentang perasaan seseorang yang sulit untuk melupakan masa lalu dan masih berharap akan sesuatu yang mungkin tidak akan kembali lagi. Yuka mengakui kalau lagu ini banyak pengulangannya. “Selain supaya gampang diingat, saya sendiri juga suka kalo ada unsur repetisi di lagu-lagu yang saya tulis bahkan yang saya dengar. “ kata Yuka. Menurut Yuka, kenangan bahagia yang dulu pernah terjadi dan sepertinya susah untuk terjadi lagi sering terulang-ulang di pikiran seseorang. Layaknya video yang terputar secara random tapi selalu on repeat. “Semoga lagu ini bisa menemani masa-masa galau teman-teman yang mungkin susah move on.” lanjut Yuka.

“Mencari” hadir dengan nuansa pop alternative dan siap menemani kegalauan para pendengar. Yuka sebagai composer lagu ini dibantu oleh Daigo (gitar elektrik) , Acos (bass) , Naafi (keyboard) dan Arif (drum). Dan Stanley “Stay Music” dipercayakan untuk mixing dan mastering.

BEGINI CARA RONNY PARULIAN UNGKAPKAN RASA RINDU DI SINGLE "ANGIN RINDU"

Kata rindu memang dalam maknanya. Kata itulah yang keluar kala kita tengah memikirkan kehadiran seseorang, entah itu kekasih, orangtua, keluarga, sahabat, siapa pun itu. Makna itulah yang ingin diungkapkan oleh Rony Parulian lewat single terbarunya yang baru saja dirilis berjudul “Angin Rindu” di bawah label rekaman Universal Music Indonesia.

Ini menjadi single ke-3 dari Rony selama menjalani karier di industri musik tanah air. Sebelum single “Angin Rindu”, jebolan ajang pencarian bakat Indonesia Idol musim keduabelas ini telah merilis lagu “Mengapa” dan “Sepenuh Hati” bersama Andi Rianto. Uniknya, di single “Angin Rindu” ini Rony Parulian menulis sendiri lagu tersebut. Menurutnya, lagu ini ia tulis pada awal 2024, di mana kala itu ia tengah dilanda kerinduan yang mendalam terhadap banyak orang, banyak momen, dan banyak hal yang biasa ia lakukan.

“Lagu ini memang didasarkan oleh kata “angin”, karena kita secara enggak sadar angin itu bisa pergi kemana saja, Lagu ini menceritakan tentang masa lalu tapi tetap mensyukuri dengan apa yang dikasih Tuhan sekarang. Pada akhirnya gue mencoba menciptakan lagu ini dan memperluas pandangan orang tentang arti kata rindu yang lebih universal, enggak hanya ditujukan untuk kekasih tapi juga bisa untuk keluarga, kerabat ataupun teman. Gue menulisnya ketika sedang merasa rindu sama keluarga, ketemu sama teman-teman, rindu dengan keakraban yang biasa dilakukan dengan teman-teman. Waktu itu juga ada momen kangen manggung dan rindu keseruan ketemu sama WeR1 (fans Rony). Jadi perasaannya berkecamuk, karena rindu banyak hal,” ujar Rony bercerita tentang lagunya tersebut.

Untuk departemen suara, Rony Parulian yang menggandeng S/EEK sebagai produsernya, mengaransemen lagu ini dengan sangat menarik. Walaupun mengangkat tema yang romantis, namun lagu ini dikemas dengan menyajikan nuansa warna musik rock ballad yang apik. Karakter vokal Rony Parulian sangat mendukung dengan musik yang ingin disajikan di single ini. Kombinasi yang perfect dari sebuah komposisi lagu rock ballad.

Sementara, untuk musik videonya Rony Parulian menggandeng Kolmar Films untuk penggarapannya. Selain dirinya, musik video ini juga diperankan oleh Chandeirdra. Sedangkan, Idho Aruan bertindak sebagai sutradaranya. Musik video ini mengambil set background di beberapa lokasi yang ada di Turki, tepatnya di Istanbul dan Cappadocia. Sehingga secara visual, musik video ini menampilkan sisi estetik yang sangat apik. Menampilkan sebuah lanskap yang sangat indah, ditambah tone visual yang nyaman untuk dinikmati.

“Konsep videonya bercerita tentang kerinduan sepasang kekasih yang berpisah jarak dan waktu, Mas Idho sang sutradara mencari lokasi yang juga jauh, bagus, dan secara visual menunjukkan estetik yang sangat indah,” ujar Rony bercerita tentang musik videonya. Lewat lagu “Angin Rindu” ini, Rony Parulian berharap mudah-mudahan lagu ini dapat relate dengan siapa saja yang sedang rindu, bukan hanya dengan kekasih atau pasangannya, namun juga keluarga, orangtua, teman-teman atau siapa saja, dan semoga bisa membawa kabar baik dan suka cita untuk kita semua.

Single “Angin Rindu” sudah bisa dinikmati di berbagai platform layanan musik digital favorit kalian. Musik videonya juga telah tersedia di akun resmi YouTube Rony Parulian. So, enjoy guys!

EKSPOLORASI MENDALAM JVSAN DI ALBUM PENUH TERBARUNYA BERJUFUL "FURTHER"

Setelah vakum karena sedang memfokuskan diri membangun perusahaan visual yang bermitra dengan Cinta Laura Kiehl sekaligus menjadi talent untuk Revolicons, JVSAN akhirnya merilis album ketiganya yang bertajuk “Further”. Album ini menyajikan perpaduan yang menarik antara melodi RnB yang penuh perasaan dan pengaruh pop yang dinamis. JVSAN memang dikenal sebagai musisi Pop RnB yang memiliki vokal penuh perasaan dan komposisi dengan campuran genre, untuk itulah, di album “Further” ini JVSAN semakin memperkuat imagenya tersebut.

Untuk album ini, JVSAN merilis track berjudul ‘Blue’ sebagai single andalannya. ‘Blue’ ditulis dan diproduksi sendiri oleh JVSAN yang turut dibantu oleh Wyrscape sebagai Co-Producer dan Dhandy Annora juga Caesi untuk proses Mixing & Mastering. “Lagu ini berkisah tentang meninggalkan seseorang untuk sesuatu yang baik bukan karena itu yang gue inginkan, tapi lebih agar mental gue tetap terjaga dengan baik,” ungkap JVSAN. “Untuk lagu ini, gue mengeksplorasi hubungan masa lalu dalam sebuah lagu,” lanjut musisi yang memang sudah terlibat dengan musik mulai dari kelas 3 sekolah dasar untuk kemudian mengambil gelar Composer di salah satu Universitas Musik saat menginjak dewasa ini.

Untuk album ketiganya ini, JVSAN tidak hanya merilis single yang dia nyanyikan sendiri tapi juga ikut mengajak beberapa musisi untuk berkolaborasi di dalamnya, yaitu: Sara Fajira, Reikko dan Jebung. Tentu ketiga musisi tersebut menambah warna dari musik-musik yang ingin JVSAN hadirkan di album ini. “Setiap lagu di album ini menggambarkan gaya khas gue yang gue harapkan bisa membawa pendengarnya menyelami perjalanan imajinatif,” kata JVSAN menggambarkan “Further".

Jika dikulik lebih lanjut, “Further” ini sebenarnya diambil dari sebuah buku yang ditulis sendiri oleh JVSAN. Di dalam buku tersebut, dirinya bercerita tentang masa lalu dan masalah mentalnya yang membuat dia berproses seperti sekarang ini. Lewat album ini, JVSAN juga berharap dapat mendorong batasan musik Pop RnB dan terhubung dengan pendengar lebih dalam lagi.  Simak album terbaru JVSAN bertajuk “Further” yang mampu mengajak kita lebih jauh lagi ke dunia ekploratif yang digambarkan olehnya di seluruh digital streaming platform yang ada.

RAVI ANDIKA RILIS SINGLE TERBARUNYA "MY HEAVEN" DALAM FORMAT DSP DAN VIDEO MUSIK DI YOUTUBE

Ravi Andika merilis single terbarunya yang berjudul My Heaven dalam format DSP dan video musik di YouTube. Selang hampir 5 bulan dari dirilisnya 123, My Heaven masih mengusung sensibilitas pop yang sama dengan 123. Ravi Andika kembali terlibat sebagai produser di single My Heaven ini, didampingi Putra Prastyo (Closehead) sebagai co-produser.

Notasi di single ini terasa catchy, namun dengan kadar yang lembut. DNA Ravi Andika di single ini masih sangat terasa lewat pemilihan notasi dengan hook khas ala Ravi Andika, yang sering belok secara tiba-tiba ke area yang tidak terduga, namun malah menjadi kejutan yang menyenangkan. Aransemen di single ini terasa pas dan nyaman dengan lapisan instrumen yang tidak terlalu banyak. Tidak menguras banyak energi saat mendengarkannya. Pemilihan sampel suara ala akhir 80an/awal 90an memang menjadi keputusan terbaik untuk mengamplifikasi aransemen, dibantu dengan tata suara yang modern, single ini terdengar tidak terdengar ketinggalan jaman.

Ravi Andika menulis lirik My Heaven dengan tema cinta. Secara implisit Ravi Andika mengungkapkan perasaannya kepada seseorang yang dicintainya. Namun di gambaran besarnya, lagu ini tidak hanya sebatas mewakili relasi sesorang dengan pasangannya. My Heaven sendiri merupakan idiom yang mewakili relasi seseorang dengan objek passion-nya. Objek disini tidak melulu berupa manusia, tapi bisa benda mati atau bahkan sebuah aktifitas. Diksi yang tepat menjadi salah satu kekuatan Ravi Andika dalam menulis lirik di single ini. Diksi yang Ravi Andika pilih berhasil membuat jangkauan tema di single ini lebih jauh. Setiap orang yang mempunyai passion terhadap objek apapun akan mudah terkait dengan single ini.

Penyutradaraan dan penulisan naskah di musik video untuk single ini dikerjakan oleh Ravi Andika sendiri. Video ini merupakan representasi sederhana dari lirik My Heaven dengan berbagai menampilkan berbagai relasi passionate di dalamnya, dengan sedikit twist ringan pada ending video musik.

Single ini merupakan penanda dari lini masa proyek besar Ravi Andika yang akan segera dirangkum dan rampung.


IMAN’S LEAGUE SIAP KUASAI PASAR MUSIK MAINSTREAM DUNIA DENGAN LEPAS SINGLE TERBARU "HATI"

Band melodic punk rock asal Negeri Singa, Singapura, Iman’s League resmi merilis single terbaru berjudul “Hati" yang tersedia di seluruh digital streaming platform pada 23 Juli 2024. Single “Hati” direkam di Singapura dan di-mix serta di-master oleh Jeff Moses (Binary Studio, Seoul - Korea).

Meninggalkan orang yang dicintai tidak pernah mudah. Ini adalah keputusan yang sering kali penuh emosi, terombang-ambing antara kegembiraan akan peluang baru dan rasa kehilangan, baik memulai perjalanan baru, mengejar karier, atau menjawab panggilan petualangan, keputusan untuk pergi adalah bukti dari pertumbuhan dan perkembangan pribadi, namun, memastikan tidak ada perubahan hati membutuhkan tekad yang kuat dan pemahaman akan motivasi diri.

Iman’s League berharap dapat mengembalikan Iman's League ke dalam hati dan pikiran semua orang dengan membuat musik dalam bahasa regional agar bisa menjangkau sebanyak mungkin pendengar musik mereka.

Iman's League memenangkan penghargaan “Best Band” di ajang “Anugerah Planet Muzik” 2015, meskipun komitmen tur sempat menghalangi gerak band, akhirnya sekarang mereka siap untuk menguasai pasar musik mainstream dunia.

KERASNYA QUARTER LIFE CRISI DALAM EP TERBARU re;NAN DALAM "LOST CONSCIOUSNESS pt.2"

Setelah merilis EP Leaving Depression pada Mei 2023 lalu, ternyata unit synth pop/post-punk re: NAN masih menyimpan amunisi. Di tahun 2024 ini, re:NAN memilih untuk melanjutkan tema dari single Lost Consciousness pt. 1 yang rilis September 2021 lalu.

Walaupun re:NAN mengaku sudah meninggalkan nuansa depresif di EP sebelumnya, ternyata masih ada hal-hal yang belum terselesaikan yang berkaitan dengan Lost Consciousness pt. 1. Band re:NAN akhirnya melanjutkannya dalam bentuk EP Lost Consciousness pt. 2 yang telah rilis Bandcamp pada Mei 2024 serta rilis pada DSP pada Juli 2024. Bisa dibilang, depresi itu masih tinggal namun kali ini re: NAN lebih kuat untuk menghadapinya.

EP Lost Consciousness pt. 2 menjadi sequel dari single “Lost Consciousness pt. 1” yang merupakan cerita dari sisi gelap seseorang tentang kehancuran pada segala aspek hidupnya. Segala aspek yang diidam-idamkan diharapkan berjalan indah sesuai waktunya namun, pada kenyataannya tidak. Setiap manusia pasti melewati fase hidup menginjak usia 25 tahun, dan di usia tersebut manusia telah memiliki pribadi yang berbeda-beda, karena perasaan, pengalaman, pendidikan dan lingkungan yang selama ini mempengaruhi. Pada part 2 ini re: NAN juga menceritakan perjalanan tragis dari 3 orang yang sedang menjalani 1/4 hidupnya dengan penuh keyakinan dan rencana namun akhirnya perjalanan tersebut dirasa hampa, kosong, dan gelap. Rencana yang dibangun pun hasilnya di luar ekspektasi.

Berdasarkan pengalaman “quarter life crisis” dari Dwiki Wahyu Enanto (lead vocal/bass), Rizky Adha Dharmawan (guitar/sequencer), dan M. Rifki Rahman (synthesizer), mereka berharap EP terbaru mereka menjadi manifestasi kebangkitan terhadap hal-hal yang telah mereka lalui, dan yang telah mereka relakan serta menjadi pedoman, pendewasaan, dan sikap untuk kembali menjalani hidup yang benar-benar hidup. “Banyak permasalahan yang terjadi selama ¼ hidup manusia, mulai dari belajar berbicara, belajar berjalan, belajar mencintai, belajar patah hati, semua berpengaruh terhadap setelah ¼ hidup mereka. Di sekuel pertama pada Lost Consciousness kami menceritakan seseorang yang mengalami masa kelam dalam hidupnya mulai dari keluarga, dan cinta yang terjadi di masa remajanya. Dan di sekuel lanjutan dari Lost Consciousness ini kami ingin menceritakan hal-hal yang terjadi di masa transisi pendewasaan manusia yaitu peralihan dari remaja menuju dewasa yaitu mulai dihadapkan dengan hal baru yaitu realita,” tutur Rizky sang gitaris.

Menurut Sherly Saragih Turnip, S.Psi., M.Phil., Ph.D., Psikolog yang merupakan seorang dosen di Fakultas Psikologi UI, periset, sekaligus ketua dari Kelompok Riset Research of Community Mental Health Initiative (RoCMHI), para remaja di Indonesia sudah mulai mencari bantuan. Namun, pada lokasi dengan akses yang terbatas, masih sedikit remaja yang mencari bantuan yang bersifat formal, seperti berkonsultasi kepada seorang profesional.

EP ini sebagian besar liriknya ditulis oleh Dwiki Wahyu Enanto dan Rizky Adha Dharmawan, begitu pula komposer juga mereka berdua, kecuali lagu “Eternal Love”, liriknya ditulis oleh M. Rifki Rahman. EP ini direkam di Grinhaus Studio milik Rizky sendiri di rumahnya, kecuali “After Sunday”, “No One Save Me” dan “Eternal Love” yang vokalnya direkam di Haum Studio serta ditangani oleh engineer Dheka Satria.

EP Lost Consciousness pt. 2 bisa dinikmati di bandcamp pada 17 Mei 2024 via label Haum Entertainment. Untuk versi DSP berturut-turut akan dirilis single-single pada Juni Hingga Juli 2024. Full EP Lost Consciousness pt. 2 versi DSP akan hadir pada 19 Juli 2024..

"KOSONG" AWAL YANG BARU BAGI RUANG SENJA

Sebuah awal yang baru bagi Ruang Senja memulai karier di industri musik professional dengan mengeluarkan single pertama yang berjudul “KOSON...