Minggu, 30 Juni 2024

ISYANA SARASVATI MENGAJAK BERTEMU MELALUI SINGLE BARU "AKU RINDU"

Isyana Sarasvati kembali menyapa penikmat karyanya melalui sebuah single baru. Setelah melahirkan album keempat berjudul “ISYANA” dan single berjudul “Ada Ada Aja” tahun lalu, kini sang diva menghadirkan sebuah melodi indah terbaru berjudul “Aku Rindu”. Bagi Isyana Sarasvati, tahun 2023 merupakan tahun yang cukup panjang dengan banyaknya kejutan dan pelajaran bagi dirinya. Berbagai cerita kehidupan ia curahkan ke dalam lagu ini, terutama tentang perasaan merelakan dan kehilangan. Sebuah kisah yang tentu menjadi pengalaman setiap orang, dihadirkan menjadi pelajaran pilu untuk menguatkan.

Single “Aku Rindu” yang merupakan curahan hati Isyana ini, disajikan dalam aransemen musik melankolis untuk menjadi pembuka rangkaian single yang akan dirilis sepanjang tahun 2024. Setiap pemilihan kata sederhana dalam lirik lagu ini, adalah perwujudan dari ingin dekatnya Isyana dengan perasaan setiap yang mendengarkan “Aku Rindu”. Menariknya, kesederhanaan ini justru memperdalam emosi saat lagu tersebut didengarkan. Seperti yang tergambar dalam salah satu penggalan liriknya :

“Sampai bertemu lagi,
Dengan dirimu kasih.
Semoga bersama lagi,
Dengan dirimu kasih.”

Karya ini merupakan sebuah kejutan yang sangat spesial. Dengan dibantu Lafa Pratomo sebagai co-producer, Isyana Sarasvati menghadirkan dentingan piano yang lembut dan string section yang terasa megah, mengajak para pendengar merasakan kedalaman emosinya.

“Hilang, patah, hampa, bangkit, dan belajar melepaskan sosok yang kau tunggu. Tapi bagaimanapun “Aku Rindu”, lagu ini untukmu, dari lubuk hatiku yang paling dalam.” cerita Isyana Sarasvati. 

Single terbaru dari Isyana Sarasvati ini sudah dapat didengarkan di seluruh streaming platform sejak Jumat mendatang (28/6). Isyana juga menghadirkan sebuah video musik yang dapat dinikmati pada 3 Juli. Pada video musik ini, Isyana Sarasvati akan beradu peran dengan seorang aktor cilik bernama Adam Xavier, dan nominator Piala Citra, Ario Bayu.

Lagu ini juga menjadi salah satu pengantar Isyana Sarasvati kepada konser tunggal peringatan satu dekade berkarya yang akan dilaksanakan pada tahun ini. Konser bertajuk “Lost in Harmony” akan dilaksanakan pada tanggal 16 November mendatang di Istora Senayan, Jakarta. Saat ini tiket untuk kategori early bird sudah terjual penuh dan hanya menyisakan tiket kategori normal. Seluruh informasi terkait konser satu dekade Isyana Sarasvati sendiri dapat diakses melalui tautan link www.isyanalostinharmony.com.

Jumat, 28 Juni 2024

LALAHUTA PERKENALKAN SINGLE PERDANA "DAN" DENGAN FORMASI BARU

LALAHUTA, grup musik yang telah mengukir jejak sukses dengan serangkaian hitsnya, bersiap untuk memperkenalkan single perdana mereka dengan formasi baru. Kevin Widaya, yang akan mengambil peran sebagai vokalis utama, dan akan memimpin perjalanan baru grup ini dengan lagu yang dikenal dengan judul "Aku Bertahan".

Sebagai penggemar musik yang setia mungkin mengenali "Dan" sebagai sebuah lagu yang pernah populer pada tahun 90an, yang dinyanyikan oleh Sheila On7. Namun, kali ini, LALAHUTA akan memberikan sentuhan baru ke dalam lagu ini, memberikan pengalaman mendengarkan yang berbeda namun tetap menghadirkan nuansa indah lagu ini yang sudah dikenal luas.

Single terbaru dari LALAHUTA dengan formasi baru mereka yang beranggotakan Kevin Widaya, Boni Eko, Allain Hizkia, dan Beno Louloulia, akan dapat dinikmati secara luas oleh paSingle terbaru dari LALAHUTA dengan formasi baru mereka yang beranggotakan Kevin Widaya, Boni Eko, Allain Hizkia, dan Beno Louloulia, akan dapat dinikmati secara luas oleh para penggemarnya pada tanggal 14 Juni 2024, dan ini juga menjadi tonggak awal dari perjalanan baru. Sebagai grup yang telah menorehkan sejumlah hits, termasuk "Tunggu Apa Lagi" (2018), "Buat Apa Mencoba" (2019), "Tak Pernah Salah" (2020), dan single terbaru mereka "123" dan "Radar" (2023), tentunya ekspektasi terhadap "Aku Bertahan" sangat tinggira penggemarnya pada tanggal 14 Juni 2024, dan ini juga menjadi tonggak awal dari perjalanan baru. Sebagai grup yang telah menorehkan sejumlah hits, termasuk "Tunggu Apa Lagi" (2018), "Buat Apa Mencoba" (2019), "Tak Pernah Salah" (2020), dan single terbaru mereka "123" dan "Radar" (2023), tentunya ekspektasi terhadap "Aku Bertahan" sangat tinggi.

Dengan kesuksesan masa lalu dan semangat baru dalam formasi mereka, LALAHUTA siap untuk menghadirkan kembali kekuatan musik mereka dan memperkuat posisi mereka di industri musik Tanah Air.

MILLEDENIALS SIAP GUNCANG SINGAPURA DAN THAILAND LEWAT "SEARCHING FOR HEALTHY MOTION TOUR 2024"

Setelah berhasil mengguncang berbagai panggung Indonesia bahkan Taiwan pada gelaran LUC Fest 2023 silam, band emogaze asal Bali, Milledenials, kembali menyiapkan kejutan menarik. Kali ini, mereka mengumumkan akan melakukan sebuah tur kecil di Asia Tenggara dengan mendatangi Singapura dan Thailand.

Tur ini sendiri akan dilaksanakan selama beberapa hari di kedua negara tersebut. Grup ini pun akan memulai perjalanan mereka di Singapura sebagai salah satu pembuka untuk penampilan band asal Amerika Serikat, Narrowhead yang juga sedang melaksanakan tur di Asia Tenggara. Penampilan mereka di Singapura sendiri akan dilaksanakan pada 28 Juni mendatang di Lions Studio. Milledenials akan ditemani oleh dua band tuan rumah, Fader dan Leave Alive.

Tidak berhenti di sana, Milledenials akan melanjutkan perjalanan turnya keesokan harinya ke negara tetangga, Thailand. Di Negara Gajah Putih ini, Milledenials akan kembali membuka pertunjukkan Narrowhead. Penampilan ini sendiri akan dilaksanakan di Blueprint Livehouse, Bangkok pada tanggal 29 Juni. Pada acara ini, Milledenials juga akan ditemani dua band asal Thailand, Death of Heather dan Telever.

Selain menjadi pembuka untuk Narrowhead, Milledenials akan kembali tampil di Thailand dua hari setelahnya pada acara Sick of Your Noise. Band asal Bali ini akan menjadi penampil utama bersama dengan tiga band Thailand lainnya yakni Barber Dead, Outside The Window, dan Slowwves.

Ketiga penampilan di Singapura dan Thailand ini menjadi penanda bagi Milledenials untuk terus berkarya. Tur perdana mereka di Asia Tenggara pastinya akan menjadi titik awal dari perjalanan panjang mereka ke depannya.

THURSDAY EVENING SERANG SECARA EMOSIONAL DI SINGLE BERU "HEI"

Setelah merilis lagu “Hiatus” yang memiliki gaya musik yang berbeda dari mini album yang sebelumnya Thursday Evening meluncurkan single terbaru mereka, "Hey!", sebuah lagu yang menggetarkan jiwa yang menggali jauh ke dalam kompleksitas cinta, kehilangan, dan arti bertahan.

Dalam "Hey!", Thursday Evening melukiskan gambaran jelas tentang hubungan yang penuh gejolak, saat sang protagonis bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan eksistensial dan perasaan tidak mampu yang menghantui. Melalui lirik yang introspektif, penyanyi ini menghadapi rasa tidak aman dan keraguannya sendiri, mempertanyakan makna keberadaan dalam konteks hubungan mereka.

"Hey!" merupakan cerminan pedih dari pergulatan internal dan gejolak emosi yang kerap menyertai perjalanan cinta. Dengan perpaduan antara vokal yang menyentuh hati dan instrumental yang menggugah, lagu ini bergema di hati pendengar secara mendalam, membangkitkan rasa rindu dan melankolis.

"Inspirasi di balik 'Hey!' datang dari tempat yang rentan," kata Ovityana. "Ini tentang menghadapi kenyataan pahit dalam hidup dan cinta, serta menemukan kekuatan untuk bertahan meski menderita".

Didorong oleh melodi yang simpel dan diselingi oleh momen intensitas vokal, "Hey!" menampilkan suara khas Thursday Evening, yang ditandai dengan lirik yang emosional dan musikalitas yang dinamis. Penambahan vocal scream menambah kualitas yang mendalam pada lagu tersebut, meningkatkan dampak emosionalnya dan menangkap intensitas dari tema lagu tersebut.

"Hai!" kini tersedia untuk streaming dan diunduh di semua platform digital utama, termasuk Spotify, Apple Music, dan Amazon Music. Penggemar Kamis Malam dapat mengikuti band ini di media sosial untuk mendapatkan informasi terbaru tentang rilisan mendatang dan penampilan mendatang.



DUO KAKAK BERADIK AZALEA RILIS SINGLE PERDANA BERJUDUL "PLAY PRETEND"

Duo kakak beradik asal Jakarta, bernama Azalea, merilis single pertamanya yang berjudul “Play Pretend” mengenai emosi yang bertentangan pada sebuah hubungan yang akan putus.

Pada tanggal 26 Juni 2024 di seluruh platform musik digital, duo grup yang beranggotakan dua bersaudara, Tabitha Atmodjo alias “Aza” dan Biancaluca Atmodjo alias “Lea” dengan nama Azalea, telah merilis single pertama bertajuk “Play Pretend”. Lahir dari kolaborasi dengan maniasonic. – Sekar Astiari dan Tabitha Atmodjo sebagai produser, “Play Pretend” bercerita tentang konflik emosi dalam hubungan yang gagal.

“Play Pretend” adalah lagu tentang terjebak dalam hubungan yang toxic, sang penulis lagu menginginkan kejelasan dan pemahaman tentang hubungan yang ia sedang jalani. Lagu tersebut juga merupakan pesan keputusasaan, untuk membebaskan dirinya dari ketidakpastian.

Dari segi lirik, Lea terinspirasi oleh hubungan yang saya hadapi saat itu. Dari segi musik, Aza dan Lea memiliki latar belakang dan selera musik yang bertolak belakang, namun secara kolektif, mereka memiliki kecintaan dan hasrat yang sama terhadap rock dan menganggapnya sebagai alter ego mereka dalam musik. Lagu ini adalah cara mereka menunjukkan kepada pendengar transformasi kami dalam pembuatan musik.

“I amuse you but I bore you.” — Lea mengambil baris ini dari film “Closer” yang dia tonton pada minggu yang sama saat dia menulis lagu ini. Film ini menggambarkan hubungan yang tidak stabil dan beracun yang melibatkan konflik emosi dan kalimat itu menonjol baginya karena relevansinya dengan apa yang dia rasakan dalam kehidupan pribadinya juga.

Sebagian besar karya boygenius menginspirasi kami untuk membuat lagu ini karena keseimbangan aransemen soft dan rock. Instrumentasi mereka juga merupakan pengaruh utama pada musik Azalea, serta pendekatan liris mereka.

Instrumennya fokus pada piano dan gitar karena mewakili suara mereka. Setengah dari lagu tersebut adalah vokal murni dan piano untuk menandakan tipe suara Bianca sementara menjelang pertengahan lagu, genre perlahan-lahan beralih ke rock untuk menyambut pendengar bahwa kami sedang mengubah musik kami menjadi rock.



Kami mengajak Anda untuk mendengarkan lagu ini ketika Anda merasa terjebak dalam hubungan yang toxic dan ingin menyelesaikan masalah dengan pasangan Anda untuk menghilangkan keraguan, berhenti berpura-pura, dan melangkah maju.

#StopPlayPretending #PlayPretend #Azalea #maniasonic

MERINDINK DISKO RILIS EP TERBARU BERJUDUL "DENIAL FEELIN"

Merindink Disko duo electropop berbasis di Jakarta, mengumumkan perilisan EP mereka yang sangat dinantikan "Denial Feelin'”. Koleksi menarik ini mendalami konsep psikologis penyangkalan, di mana gagasan ideal tentang "bahagia selamanya" secara brutal dihancurkan oleh kenyataan pahit cinta.

EP ini menceritakan kelanjutan kisah cinta dua sejoli bernama Nancy dan Louie, dimana lagu pembuka untuk EP ini; "Saturday Night" dan "Bersukacita" seolah menangkap euforia cinta anak muda, dimana setiap momen terasa seperti sebuah perayaan. Seolah-olah Nancy dan Louie tersesat di dunianya masing-masing, menari di bawah bintang-bintang, sepenuhnya asyik dengan kehadiran satu sama lain.

Namun, euforia tersebut tidak bertahan lama saat narasinya memasuki fase kedua dengan lagu "Wh*re", "Loneliness", dan "Drown & Gone". Di sini, Merindink Disko mengungkap kenyataan pahit cinta, saat dunia Nancy runtuh di sekelilingnya saat perselingkuhan Louie terungkap. Terlepas dari pengkhianatan ini, pikiran Nancy terpecah antara cintanya pada Louie dan rasa sakit mendalam yang ditimbulkannya, mewujudkan emosi kompleks "cinta dalam kesakitan".

Lewat susunan lagu yang dikurasi secara cermat, Merindink Disko mengajak pendengarnya merasakan gejolak psikologis Nancy, mulai dari kegembiraan yang tak terkendali hingga kesedihan dan keputusasaan yang dramatis.

Representasi visual dari kehancuran Nancy digambarkan dengan kuat dalam artwork karya ilustrator berbakat Monorthern. Menampilkan Nancy, menatap ke cermin tempat dia menulis "I was once loved". Gambaran menyakitkan ini mencerminkan dampak emosional yang mendalam dari cinta dan kehilangan.

Seluruh track dalam E.P ditulis oleh Helfan Muhammad dan Hudawi Muhammad, dipoles dengan ciamik oleh tangan Mamoy Frengers, Produser asal Bandung. Setiap lagu menangkap aspek berbeda dari rollercoaster emosional Nancy dan Louie, menciptakan pengalaman mendengarkan yang kohesif namun beragam.



NOSSTRESS MANFAATKAN GAWAI PRIBADI PRODUKSI ALBUM KEENAM DENGAN RILIS "PUDING PELANGI"

Duo folk asal Denpasar, Bali, Nosstress setelah merilis single berjudul "Doa Terima Kasih", kali ini kembali di bulan Juni 2024 dengan merilis single terbaru mereka Puding Pelangi. Dua Lagu tersebut menjadi penghantar Man Angga dan Guna Warna menuju album baru. Diberi tajuk Lebih Dekat, album keenam band yang dibentuk medio 2008 ini diluncurkan via platform musik digital, Jumat 7 Juni 2024 bersamaan dengan lagu Puding Pelangi.

Berisi 8 track termasuk di dalamnya single "Doa Terima Kasih", “Puding Pelangi” serta dua lagu lama yang dinyanyikan ulang, album Lebih Dekat diproduksi lebih sederhana oleh Nosstress. Berbeda dari lima album terdahulu yang digarap di studio dengan perangkat rekam audio profesional.

Proses rekaman audio dan visual album Lebih Dekat sepenuhnya memanfaatkan gawai pribadi milik Man Angga dan Guna Warma. Mereka enggan terjebak soal teknis produksi karya yang pada umumnya harus menggunakan perangkat rekam studio.

"Di album baru ini kami memutuskan untuk merekam semua karya hanya menggunakan ponsel pribadi. Baik itu saat rekaman atau saat pengambilan gambar dengan aplikasi yang ada di ponsel kami," ungkap Man Angga.

Pula proses mixing dan mastering album Lebih Dekat dikerjakan mandiri oleh Man Angga di Taman Bermain Nosstress. "90 persen produksi album ini, mulai dari rekaman audio, visual, mixing dan mastering kami kerjakan mandiri. Selebihnya dibantu teman. Kami ingin menyebar pesan, kita bisa berkarya dengan apapun yang kita sudah punya, dengan kemampuan kita sendiri," ujar Man Angga.

Meski dari sisi teknik album Lebih Dekat digarap lebih sederhana, nosstress percaya semuanya kembali pada kekuatan sebuah karya. Bagaimana menulis lirik yang baik, tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Apalagi Kekuatan sebuah karya adalah jika mampu mewakili apa yang individu rasakan.

"Kemungkinan juga karya kita bisa membantu orang lain untuk hidup lebih baik. Mungkin ini yang benar-benar pendengar harapkan terlepas dari kualitas teknis rekamannya," tutur Man Angga.

Berbicara tema, album Lebih Dekat berbicara dari ruang terdekat Man Angga dan Guna Warma, yaitu keluarga. Menciptakan karya sebagai rupa apresiasi cinta ke keluarga mereka, juga ungkapan terima kasih untuk para pendengar nosstress. Tak ketinggalan, menyuarakan keresahan akan kondisi alam dan politik negara yang kacau balau.

"Ini adalah tahun ke-16 Nosstress. Menyanyikan lagu berdasarkan hal sehari-hari yang kami lihat, alami dan rasakan masih tetap menjadi pedoman kuat kami menulis lirik. Menulis lirik yang benar kami alami, hingga benar dapat kami pertanggung jawabkan," kata Guna Warma.

"Dunia makin tak baik-baik saja. Merasa terbatas padahal sudah punya segalanya hanya akan menghambat kita bersuara lewat karya. Ketidakadilan yang tak dibicarakan adalah ketidakadilan yang semakin tumbuh subur.

Semoga pesan yang ingin disampaikan dengan lagu Puding Pelangi dan album baru dari Nosstress ini bisa sampai kepada banyak orang dan seperti dikutip oleh Guna Warma, “Karya kita sudah tentu dapat menyembuhkan diri kita dan mungkin saja akan menyembuhkan orang banyak".

KARN KENALKAN PROJECT SOLO BERNAMA WIM DENGAN RILIS SINGLE "MR FEELGOD"

Musim panas telah tiba, dan "Mr. Feelgood" hadir untuk membawa suasana positif di musim cerah ini. Memperkenalkan dirinya kembali kepada para penggemarnya sebagai WIM, Karn memulai era solonya yang baru dalam perjalanan artistiknya dengan lagu ceria yang penuh semangat ini. Setelah bubarnya Duo Grup Fenomenal Asal Thailand HYBS , Karn memulai karir solonya dengan nama panggung WIM, singkatan dari pertanyaan introspektif "Who is me?".

Dengan perpaduan warna-warna ceria dan nuansa musim panas yang sempurna, lagu tropis ini menghadirkan musik unik dari positif yang mengalir mulus ke telinga pendengar. 'Mr. Feelgood' bertujuan untuk berdiri teguh dan mengabaikan negativitas yang ada dalam kehidupan nyata, yang secara pribadi berkaitan dengan Karn dan rasa pelariannya yang familiar. WIM juga berhasil menampilkan gaya aransemen musik ikonik yang dengan lembut memadukan genre indie-pop dan R&B yang menenangkan melalui lagu ini.

Mendampingi single ini adalah video musik yang akan dirilis di kemudian hari, bersama dengan banyak konten BTS berukuran kecil di media sosialnya. Ini adalah undangan untuk mengenal Karn sebagai WIM, dan meluncur bersama ke musim panas dengan gelombang suasana hati yang menyenangkan. 'Mr. Feelgood' tersedia di semua platform streaming utama.

NADHIF BASALAMAH RILIS ALBUM PERDANA "NADHIF", CERMINAN HATI, REFLEKSI HARI-HARI, DAN PENCARIAN JATI DIRI

Penyanyi dan penulis lagu berbakat, Nadhif Basalamah, dengan bangga mengumumkan perilisan album penuh perdananya bertajuk ‘Nadhif’. Dirilis pada 21 Juni 2024 di seluruh layanan digital streaming platform, album ini menandakan babak baru dalam perjalanan musik Nadhif dan menjadi penawar bagi para pendengarnya.

Album dengan konsep self-titled ini merupakan refleksi dari perjalanan pribadi Nadhif, menggambarkan esensi musiknya yang jujur, tenang, dan autentik. Judul ‘Nadhif’ dipilih untuk memberikan kesan personal dan kuat kepada pendengarnya, di mana setiap lagu dalam album ini menceritakan fase-fase kehidupan yang dialami Nadhif, mulai dari kebahagiaan, kehilangan, kerinduan hingga renungan di tengah masa awal dewasanya.

Album perdana Nadhif berisi 8 lagu berbahasa Indonesia yang menggambarkan percepatan pendewasaan dirinya yang terjadi hampir sepanjang tahun 2023 lalu. Dengan lagu sorotan “jatuh cinta lagi”, setiap lagu dalam album ini menawarkan eksplorasi isu-isu kehidupan yang lebih luas dengan tema yang diangkat lebih beragam dan kompleks, mencakup pencarian makna dan introspeksi diri. Album ini mengisahkan berbagai pengalaman pribadi Nadhif, naik turunnya kehidupan, serta momen-momen penting yang membentuk dirinya menjadi sosok yang lebih matang.

Dalam album ini, Nadhif dengan tulus dan jujur menceritakan hal-hal yang sangat personal. Setiap lagu yang disuguhkan siap menjadi jendela yang membuka pandangan pendengar terhadap perjalanan emosional dan spiritual yang telah ia lalui. Dirilisnya album ini, Nadhif berharap dapat memperkenalkan dirinya kepada lebih banyak pendengar musik dan menandai kelahiran kembali dirinya sebagai musisi.

Lebih dari sekadar kumpulan lagu, ‘Nadhif’ merupakan sebuah jendela yang membuka pandangan pendengar terhadap perjalanan emosional dan spiritual Nadhif. Setiap lagu menjadi refleksi dari momen-momen penting dalam hidupnya, mengajak pendengar untuk menyelami perasaan dan renungannya.

“Album ‘Nadhif’ bukan hanya tentang diri saya, melainkan juga tentang kehidupan secara saya selama 24 tahun hidup. Album ini mengangkat berbagai perjalanan yang mungkin pernah dialami oleh banyak orang, seperti bagaimana memaknai hari-hari yang berlalu, bahkan perjalanan di mana seseorang berada di titik berserah setelah banyak peristiwa yang terjadi kehidupannya. Saya harap, para pendengar dapat merasakan dan memahami cerita-cerita yang telah saya tuangkan dalam lagu-lagu ini,” ungkap Nadhif.

Berbeda dengan mini album ‘wonder in time’ yang fokus pada tema cinta, album ini menghadirkan kisah yang lebih beragam dan kompleks. Nadhif dengan berani mengeksplorasi berbagai isu kehidupan, seperti pencarian makna, intropeksi diri, keresahan dalam hubungan, hingga rasa syukur. Nadhif memperkenankan para pendengarnya untuk mengenalnya lebih mendalam, dengan segala naik dan turun dalam kehidupannya melalui album perdananya.

Berbeda dengan mini album sebelumnya, album ‘Nadhif’ menghadirkan nuansa yang lebih segar dan beragam. Nadhif memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia dan penulisan liriknya, menciptakan kedekatan emosional dengan pendengar dan memudahkan mereka untuk memahami cerita-cerita dalam lagu-lagunya.

Secara genre, album ini mengusung Pop dengan sentuhan Folk dan Alternative-Pop. Nuansa segar dan berbeda hadir melalui aransemen elektrik, drum yang dominan, sentuhan harmonika, dan penggunaan xylophone.

Proses produksi album ‘Nadhif’ merupakan sebuah perjalanan kreatif yang penuh dedikasi. Nadhif bekerja sama dengan berbagai produser dan musisi berbakat, seperti Petra Sihombing, Ibnu Dian, Mikha Angelo, Marco Hafiedz, Enrico Octaviano, Rega Dauna, dan masih banyak lagi.

“Waktu pembuatan lagu bareng Mikha, ada yang sudah bawa dengan lirik, ada juga yang benar-benar tangan kosong, proses eksplorasi musik banyak terjadi di tempat. Sementara bareng Ibnu Dian, proses rekaman saya banyak hands-on, di sini saya juga ajak Rega Dauna untuk isi harmonika dan ada alat musik lainnya yang belum pernah digunakan.” Jelas Nadhif.

Pengalaman studio yang intens tidak hanya menghasilkan lagu-lagu yang indah, tetapi juga turut memperkuat karakter Nadhif dalam bermusik. Setiap elemen dalam album ini merupakan refleksi dari perjalanan emosionalnya selama proses produksi.

RAS MUHAMMAD SAJIKAN SINGLE PERDANA BARENG SATYA CIPTA UNTUK MINI ALBUM TERBARUNYA BERJUDUL "OVER THINGKING"

“Overthinking” adalah sebuah lagu kolaborasi antara Ras Muhamad, ikon Jamaican music di Indonesia dengan Satya Cipta seorang seniman dan pelukis yang berdarah Bali dan berbasis di Ubud, Pulau Dewata tersebut.

“Overthinking” di-produce dan digarap musiknya oleh Wisnu Prastowo yang lebih dikenal sebagai Wiz, musik di dalam lagunya bernuansa AfroHouse di mana Wiz dan Ras Muhamad sedang mendalami music AfroPop/Afrobeats dan AmaPiano asal Lagos, Nigeria dan Afrika Selatan.

Lyric di lagu tersebut sebagian besar menggunakan Bahasa Indonesia dan mengungkapkan situasi di mana setiap manusia tidak kebal dari rasa pikiran berlebihan / overthinking; sebuah tema lyric yang dibuat oleh Satya Cipta.  Satya Cipta pun sebagai seorang pelukis menampilkan salah satu lukisannya di cover art lagu “Overthinking” , ia juga seorang penyanyi yang aktif dengan INO (Indonesian National Orchestra) sebuah kolektif yang melestarikan alat-alat musik tradisional Indonesia dengan arasnyemen musik kontemporer INO dipimpin oleh musisi dan seniman legendaris, Franki Raden.


Lagu “Overthinking” adalah single yang dirilis oleh Black Coral Music, label independent Ras Muhamad; lagu tersebut adalah single pertama untuk EP/Mini-Album Ras Muhamad yang tanggal rilis dan judulnya dirahasiakan.  Namun mini-album tersebut adalah gabungan warna baru dalam music UrbanP


op dan  kilas balik/throwback warna Dancehall Reggae Ras Muhamad pada awal karirnya.  Sekaligus merayakan Ras Muhamad berkarya 20 tahun di Indonesia.  Pada bulan Juni 2024 ini, lagu “Overthinking” juga akan disusul oleh “Radio Silence Remix” yang bernuansa AmaPiano.

ANITA KAIF KEMBALI RILIS SINGLE TERBARU BERJUDUL "DIPIKIR PIKIR"

Dara cantik kelahiran Blora, Jawa Tengah ini, perlahan namun pasti, berhasil meniti tangga menuju puncak popularitas. Berawal pada pertengahan tahun 2015, saat ia berhasil masuk menjadi finalis. di sebuah ajang pencarin bakat penyanyi dangdut, yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Soal kualitas dan kemampuan olah vokal dari sosok yang sangat mengidolakan artis Bollywood Katrina Kaif ini, tidak usah diragukan lagi, karena dunia panggung dangdut, telah ia tekuni sejak dirinya masih mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama.

Sejak dirinya menjadi bagian dari keluarga besar ASCADA Musik pada tahun 2018, ia telah melahirkan beberapa single seperti “MASALAH”, “SAMBATE ATI”, “MIE INSTANT”, “STRONG WOMAN”, “LAGI SAYANG SAYANGNYA” dan “WANJAY”. Sebagai bukti konsistensi dan produktivitas dirinya di industri musik dangdut, di tahun 2024 ini ia kembali merilis sebuah single terbaru lainnya, yang berjudul “DIPIKIR PIKIR”.

Single “Dipikir pikir” secara keseluruhan, dikemas ke dalam sebuah konsep dangdut modern. Ini seakan memberikan sebuah gambaran nyata, tentang seperti apa sosok seorang ANITA KAIF, dalam memberikan warna yang berbeda, di industri musik dangdut nasional. Single ini dibangun oleh paduan lirik - lirik lugas, yang dibalut ke dalam sebuah komposisi musik, gabungan dari beragam sound yang berkarakter kuat, seperti unsur house musik dan tekhno. Single dangdut yang menampilkan komposisi musik apik, hasil paduan dari berbagai sound yang dibuat secermat mungkin.

Single “Dipikir pikir” sendiri menceritakan tentang sebuah ungkapan realistis, bahwa keharmonisan dalam menjalin sebuah hubungan asmara, tidak akan cukup dengan hanya mengandalkan cinta semata. Tetapi harus sudah siap dengan kecukupan finansial, untuk bisa memenuhi berbagai  kebutuhan hidup. “Musiknya enak, lebih fresh dan kekinian, jadi semakin memperkuat makna dari setiap lirik lagunya, dan aku suka dengan lagunya”, ungkap Anita Kaif, memberi kesan dari single terbarunya ini.

“Untuk bisa mendapatkan respon positif dari pecinta musik dangdut, aku dituntut harus mempunyai karakter yang kuat, dari setiap karya lagu yang aku sajikan”, ungkapnya tentang perlunya sebuah karakter kuat, yang dimilikii untuk bisa bersaing dengan lainnya. “Sebuah kebanggan buat aku, bisa bergabung bersama ASCADA Musik, sebuah label yang telah melahirkan bintang – bintang besar, ungkapnya menceritakan kebanggaannya menjadi bagian dari ASCADA Musik.

Pengalaman dan jam terbang tampil di panggung dangdut daerah, telah menempa dirinya menjadi seorang penyanyi dangdut yang matang. “Menginjak usia SMP aku sudah mulai nyanyi dangdut dari panggung ke panggung, hasil dari nyanyi aku kasih semuanya ke mama, buat biaya sekolah dan keperluan sehari hari, pertama kali nyanyi dangdut di atas panggung, waktu masih di kelas 5 SD ”, ujarnya mengenang masa – masa sulit, sewaktu di awal ia merintis menjadi seorang penyanyi dangdut.

MENGENANG INDAHNYA KEBERSAMAAN, BUMIY MERILIS SINGLE BERTAJUK "PRASASTI"

Penyanyi Bumiy, musisi indie asal Sumatera Barat yang dikenal dengan karakter vokal nya yang nostalgic dan romantic, memulai karirnya di industri musik sejak tahun 2020. Pada tahun 2022, karya pertamanya yang berjudul Rasa diangkat menjadi sebuah film pendek oleh Ethics Pictures. Ia juga sukses menggelar showcase-nya di Fabriek Bloc Padang pada akhir tahun 2022 dengan tema “Membumiy: Merayakan Kenangan”. Kali ini Bumiy akhirnya melahirkan satu single dengan style baru yang lebih segar, dengan judul PRASASTI pada tanggal 21 Juni 2024.

Sebuah single yang ditulis oleh Budi Irwandi dan Bumiy sebagai co-writer. Dikemas bersama Mohd. Deni Januar sebagai Music Producer & Arranger mengusung dengan style musik 80an, namun diberi sentuhan warna-warna sound lebih baru yang ber-genre city pop. Untuk memaksimalkan rekaman vokal dengan style 80an, Bumiy mengajak Alfitra “Ajo” Mahyon sebagai Vocal Director.

“Banyak detailing vokal dengan style 80an yang saya banyak missed. Dengan dipandu oleh Ajo, lebih dapet aja tarikan vokalnya, terutama di bagian reff.” aku Bumiy.

Dibantu oleh Muthiara Firdaus sebagai Backing Vocal dan Irene Redmar Irawan sebagai Mixing & Mastering Engineer, membuat lagu ini terasa lebih kaya dan penuh. Seniman asal Sumatera Barat, Iwan Nurhadi, juga berkontribusi dalam Artwork Prasasti, yang merupakan salah satu lukisannya dengan gaya abstract minimalist yang secara pengambilan objek serta bentuk pada karyanya sederhana dan simbolik. Dengan memadupadankan warna-warna cerah, karya Iwan untuk artwork Prasasti ini menambah kesan yang mendalam.

Lagu Prasasti berkisah tentang pentingnya untuk membuat sebuah kenangan dalam sebuah kebersamaan sehingga menjadi abadi walaupun berpisah nantinya. Sesuai dengan judulnya, Prasasti menjemput kembali ingatan pada musik-musik tahun 80an. Prasasti adalah sebuah lagu yang bisa dinikmati oleh semua generasi dan akan menjadi pembuka jalan menuju album Kidung Malaikat yang masih dalam proses penggarapan yang diharapkan akan dirilis di awal tahun 2025. Music Video Prasasti akan tayang seminggu setelah lagu rilis, dengan disutradarai oleh Dhika Rizki dan dibintangi oleh talent-talent muda yang menampilkan koreografi segar dan nuansa harmonis lintas generasi.

Bumiy, musisi indie asal Sumatera Barat yang dikenal dengan karakter vokal nya yang nostalgic dan romantic, memulai karirnya di industri musik sejak tahun 2020. Pada tahun 2022, karya pertamanya yang berjudul Rasa diangkat menjadi sebuah film pendek oleh Ethics Pictures. Ia juga sukses menggelar showcase-nya di Fabriek Bloc Padang pada akhir tahun 2022 dengan tema “Membumiy: Merayakan Kenangan".

TIARA EFFENDY KEMBALI KE ROOT LAGU BALLAD LEWAT SINGLE "JANGAN DIPAKSA"

Setelah tahun lalu merilis single ‘Sama Rata’, Tiara Putri Effendy atau yang lebih dikenal dengan nama Tiara Effendy kembali dengan single terbarunya di tahun 2024 bertajuk ‘Jangan Dipaksa’. Single ini menjadi single pertama Tiara Effendy yang dirilisnya di tahun ini. Tentu hal ini sangat menyenangkan buatnya karena memang moment merilis lagu baru ini selalu dia nantikan, terlebih karena selama satu tahun terakhir dia bermusik bersama The Groove yang lebih sering membawakan lagu happy. “Jujur aku kangen membawakan lagu ballad karena hal itu dan memang kebetulan berjodoh dengan lagu ini, jadi ya ini dulu yang aku rilis,” kisahnya.

’Jangan Dipaksa’ bercerita tentang seseorang yang merasa cintanya tidak terbalas oleh orang yang dia cintai dan akhirnya berusaha untuk mencari apa yang terjadi dengan menanyakan langsung ke orang tersebut. “Dia ingin tahu yang sebenarnya, jadi dia bilang kalau memang sudah tidak cinta katakan saja dan jangan dipaksa. Selain itu di lagu ini juga ada sedikit penyesalan karena mengenal orang yang dia cintai tadi,” kata Tiara. Lagu yang diambil dari kisah hidup Tiara Effendy ini ditulis oleh Jaz Hayat, Bembong Rifqy dan Gary Anake yang kemudian diaransemen oleh Iwan Popo. Selain itu, untuk single ini, Boni Eko berperan sebagai Executive Producer sementara Ayoe Purnamasari sebagai Vocal Director.

Walau Tiara Effendy merasa lagu ballad yang dia bawakan ini sedikit banyak masih serupa dengan lagu-lagu yang dia bawakan sebelumnya, nyatanya setelah dia memperdengarkan lagu ini ke beberapa kenalannya, mereka ungkapkan hal yang berbeda. “Mereka malah bilang kalau di lagu ini penghayatan aku lebih dewasa, ya” ungkapnya. Lewat ‘Jangan Dipaksa’, Tiara Effendy menaruh harapan besar agar banyak hati yang terwakili perasaannya dan banyak telinga yang akhirnya sayang sama lagu ini. Dia juga berharap lagu ini bisa jadi pijakan besar untuk perjalanan kariernya di masa depan. “Semoga lagu ini juga tembus 1 juta streaming lagu ya! Amin!” Tutupnya sambil tersenyum kecil.

Lagu ini jadi pembuka karya-karya baru yang sudah disiapkan oleh Tiara Effendy ke depannya. Dia juga berharap karya-karya yang dia siapkan ini nantinya akan dapat dia perdengarkan ke seluruh penikmat musik di Indonesia.

Lagu ini jadi pembuka karya-karya baru yang sudah disiapkan oleh Tiara Effendy ke depannya. Dia juga berharap karya-karya yang dia siapkan ini nantinya akan dapat dia perdengarkan ke seluruh penikmat musik di Indonesia.

"KOSONG" AWAL YANG BARU BAGI RUANG SENJA

Sebuah awal yang baru bagi Ruang Senja memulai karier di industri musik professional dengan mengeluarkan single pertama yang berjudul “KOSON...