Rabu, 28 Agustus 2024

TRENCH HORROR MERILIS LAGU BERJUDUL "HINGAR BINGAR"

Trench Horror merupakan band grindcore asal jakarta yang kembali masuk studio rekaman dalam proses pembuatan album keduanya, setelah album pertama "Racun Kota Kapitalis" yang rilis pada tahun 2017, ini merupakan formasi baru dan segar setelah Qory Arianto sebagai salah satu anggotanya. Trench Horror telah berubah formasi awalnya, akan tersedia dalam warna baru. Trench Horror akan memberikan sesuatu yang berbeda dari album sebelumnya, diperkuat oleh Fajrin Nitipraja sebagai vokal, dan Eky sebagai gitaris.

Hadir kembali dengan nuansa segar, cepat, padat dan tanpa kompromi, trio grindcore ibu kota ini merilis single pembuka album kedua mereka yang bertajuk 'Hingar Bingar'. Hiruk pikuk itu sendiri merupakan sebuah fenomena dan kekhawatiran di era saat ini dimana digitalisasi semakin menjajaki Gen Z, dimana masyarakat bisa berkreasi tanpa berpikir panjang akan dampaknya, riuhnya berita, konten, kelenturan dan lain sebagainya. bisa menjadi senjata pembunuh dan bumerang tersendiri bila kita tidak bisa mengendalikannya.

Ini menjadi skema pembuka bagi kami menuju album kedua, dimana saat ini persaingan musisi di era digital sangat dinamis, meneruskan tongkat estafet dan benang merah band yang sudah terbentuk, kami sendiri akan berusaha bangkit dan memberikan persembahan yang variatif. di kancah musik underground air.



KARNAMEREKA RILIS "SEPASANG RETAK MELEGENDA" DENGAN VIDEO MUSIK SEBAGAI SINGLE KELIMA UNTUK ALBUM FORTUNE

Grup asal Yogyakarta yang dipimpin oleh musisi Heroherda, KARNAMEREKA, kembali lagi dengan single terbaru berjudul “Sepasang Retak Melegenda” yang mulai hari ini dapat dinikmati melalui berbagai platform streaming musik. Setelah mengeluarkan lagu “Marry Me” pada 31 Mei 2024 lalu, KARNAMEREKA meluncurkan “Sepasang Retak Melegenda” sebagai single kelima untuk album Fortune. Sebelumnya, KARNAMEREKA telah menyiapkan empat (4) single lainnya sebelum lagu terbaru ini; “Titik Nadir”, “Sepertiga”, “Bilang Pada Tuhanmu”, dan “Marry Me”.

Mengenai peluncuran “Sepasang Retak Melegenda”, vokalis dan gitaris KARNAMEREKA, Heroherda menjelaskan bahwa relevansi lagu ini sangat besar terhadap pendengar grupnya, “Jika dilihat dari audience saat perform maupun stream, sebagian besar [dari mereka] berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kuliah/kampus yang menurut kami masih sering mengalami urusan percintaan dan patah hati".

Lirik “Sepasang Retak Melegenda” sendiri menyajikan kesan yang galau lewat pesan perpisahan. Heroherda yang menuliskan lagu ini, mengakui bahwa tempo yang tersaji di “Sepasang Retak Melegenda” memang lebih lambat jika dibandingkan dengan single-single “Titik Nadir” dan “Marry Me”. Herda–panggilan akrab Heroherda–menggambarkan kalau secara teknis, aransemen lagu ini diciptakan lebih simple, dan bahkan tidak ada ‘isian’ sequencer jika dibandingkan dengan “Titik Nadir” yang sangat padat sequencer-nya.

Herda menambahkan, “Untuk lagu ini, kami lebih santai menggarapnya. Butuh waktu sekitar dua (2) minggu untuk melengkapi liriknya, serta sebulan untuk menyelesaikan proses rekamannya.” Lagu berwarna pop-punk ini digarap di studio pribadi milik KARNAMEREKA di Yogyakarta.

Bukan hanya rilisan single di platform musik, KARNAMEREKA juga merilis video musik untuk “Sepasang”. Grup yang besar di skena pop punk Tanah Air ini mendapuk Usman Hasan sebagai sutradara video klip lagu ini. Usman sebelumnya telah menyutradarai video musik KARNAMEREKA seperti “Ayah Ibu”, “Semesta Salut Padamu”, “Mencoba Berdiri”, dan “Missin You".

Konsep video yang digarap oleh Usman ini menceritakan tentang seorang musisi dan pasangannya yang menjalin cinta. Namun karena kesibukan sang musisi dengan karya musiknya, hubungan mereka pun renggang.

Pertengkaran pun mulai terjadi, sampai pada waktunya, pasangannya menemukan kenyamanan pada lelaki lain. Si musisi tersadar bahwa ia sebenarnya masih cinta. Namun apa  daya mereka tak bisa bersama lagi karena hanya akan saling menyakiti. Video musik “Sepasang” dapat dinikmati di kanal resmi KARNAMEREKA di YouTube

CACCIA COMEBACK AJAK RAYAKAN PATAH HATI MELALUI "WHIS I WAS HER"

CACCIA adalah duo musik R&B/Soul yang terdiri dari Anya (vokal) dan Kenny (instrumental), pasangan dari Jakarta, Indonesia. Anya dan Kenny pertama kali bertemu pada tahun 2012 dan mulai pacaran tahun 2014. Walaupun awalnya hanya bermain musik untuk hobi saja, Anya dan Kenny akhirnya membentuk CACCIA pada tahun 2018. CACCIA terinspirasi dari berbagai genre musik seperti: R&B, Soul, Future House dan Pop.

CACCIA  telah merilis beberapa lagu berjudul, “I Won't Let You” pada bulan Oktober 2019, “Let Me Confess” pada bulan Februari 2021 dan “L.D.R” pada bulan September 2021. Semuanya masuk dalam beberapa playlist Spotify populer seperti New Music Friday Indonesia, Fresh Finds Indonesia, AMI Awards dan Amsterdam Dance Event serta masuk di berbagai media seperti Billboard Indonesia, Mousaik dan Musicvibe. CACCIA juga difeature dalam lagu Decemberkid berjudul “Take Me Away” pada Desember 2018 dan dalam lagu NMDN berjudul “Better Off Alone” pada Januari 2022.

CACCIA kini berencana merilis single berikutnya “Wish I Was Her” yang menampilkan rapper berbakat Kara Chenoa. Lagu ini juga akan menjadi yang pertama dari total empat lagu dalam EP mendatang mereka yang berjudul “Blue Hour”. “Wish I Was Her” merangkai kisah cinta tak berbalas. Liriknya mengeksplorasi penderitaan kerinduan terhadap seseorang yang telah memiliki kekasih, dimana penyanyi berfantasi dirinyalah pacar orang yang ditaksir tersebut dan dirinya bukan hanya pengamat saja. Secara bersamaan penyanyi juga harus menghadapi kenyataan pahit nan manis dari perhatian yang tidak dapat dimiliki.

Produksi musik lagu ini merupakan perpaduan gitar akustik bossa nova, 808 beats, dan synthesizer dinamis dengan vokal Anya yang tetap setia pada akar R&B/Soul CACCIA serta gaya rap dan nyanyian khas Kara Chenoa. Yang membedakan lagu ini adalah kontradiksinya yang unik, lirik sedih dengan tempo yang upbeat, yang menciptakan perpaduan harmonis antara ritme melankolis dan adiktif yang selaras dengan kompleksitas hati manusia dan memikat pendengarnya. Lagu yang penuh emosi ini menampilkan keterampilan musik CACCIA dalam komposisi dan aransemen serta kemampuan menciptakan musik yang beresonansi dan memikat.

“Wish I Was Her” sudah dirilis secara digital di Spotify, Apple Music, Joox, Deezer dan streaming platforms lainnya bersamaan dengan official lyric videonya. Silahkan dicek dan menarilah melewati sakit hatimu dengan “Wish I Was Her!

SISCA SARAS COMEBACK DENGAN SINGLE TERBARU "TERBAWA SUASANA"

Setelah mengumumkan dirinya lulus dari JKT48 bulan September 2023 lalu, Fransisca Saraswati Puspa Dewi atau yang dikenal dengan Sisca Saras siap kembali ke dunia musik lewat single yang bertajuk ‘Terbawa Suasana’. Sebenarnya, single yang menandai comeback Sisca Saras di dunia musik ini bukan karya pertama yang dia rilis sebagai solois. Di tahun 2022 dia juga sempat merilis EP perdananya bertajuk “Asa & Rasa” yang berisi 5 buah lagu. Namun, ‘Terbawa Suasana’ menjadi karya pertama Sisca Saras bersama label WeCord.

‘Terbawa Suasana’ berkisah tentang seseorang yang ingin merasakan jatuh cinta. “Tapi dia itu merasa aneh dan ga percaya pas ada orang yang nyatain cinta ke dia,” ungkap Sisca. “Jadi, kayak pengen jatuh cinta tapi ngerasa ga percaya kalo ada yang cinta ke dirinya, gitu,” lanjut penyanyi yang sudah jatuh cinta pada musik sejak TK ini. Lirik lagu yang lugas dihadirkan di lagu ini. Sisca sendiri mengaku suka banget dengan lagu ini sejak pertama kali diperdengarkan oleh Clara Riva yang menulisnya. “Aku suka banget lagu yang liriknya frontal dan to the point,” kata Sisca. “Aku sendiri juga suka macem-macem lagu cinta, apalagi yang lucu dan jarang dibahas, nah di lagu ini dari segi ceritanya aku suka banget sejak pertama kali denger,” tambahnya.

Ditulis oleh Clara Riva dan Irvnat, lagu ini juga melibatkan beberapa pihak diantaranya S/EEK sebagai Producer, Mixing dan Mastering by Dimas Pradipta di Sum It Studio, dan beberapa nama lain seperti Adrian Rahmat Purwanto, Jessilardus Mates, Marco Steffiano, Abhi Laksana juga Agus Sugiarto. Sisca sendiri berharap lagu ini menjadi salah satu lagu yang memperkenalkan kembali dirinya ke para penikmat musik di Indonesia. Dia juga berharap para penikmat musik Indonesia dapat mendukung perjalanan kariernya ke depan. “Aku juga berpesan buat pendengar lagu ini supaya menikmati percintaan lucu-lucu dan gemas ini karena jatuh cinta adalah satu hal yang menyenangkan dan pasti bisa kasih pengalaman yang berbeda-beda,” tutup musisi yang mengidolakan Ariana Grande dan Adele ini.

Single terbaru Sisca Saras bertajuk ‘Terbawa Suasana’ sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform di Indoesia. Sementara video musiknya yang berkonsep ‘terbawa suasana’ akan tayang di Youtube Channel dari Sisca Saras dalam waktu dekat..

MAUDY AYUNDA INGAT MANISNYA BERTUMPUH DEWASA MELALUI SINGLE TERBARU "HARI ITU"

Bermusik seolah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi hidup seorang Maudy Ayunda. Dunia musik baginya adalah medium yang kuat untuknya membahasakan kekuatan bercerita. Dalam karya-karyanya, Maudy selalu mampu menggambarkan perasaan dengan begitu menyentuh, membuat setiap lagu memberikan pengalaman yang mendalam bagi para pendengar.

Seakan tak kehabisan akal, berbagai tema terus ia eksplorasi, seperti yang terlihat dalam single terbarunya “Hari Itu”. Jika sebelumnya lagu “Cahaya” menceritakan betapa sosok sang suami adalah cahaya di kehidupannya, maka begitu pula dengan pendidikan bagi Maudy seorang, yang menjadi sumber inspirasi dan tempat berlabuhnya cinta terhadap proses belajar. Rasa cinta yang tinggi akan ilmu pengetahuan inilah benang merah dalam untaian lirik dan melodi yang membalut “Hari Itu”.

Namun, lagu ini lebih dari sekadar ajakan bernostalgia. Dengan cerdik, Maudy membawakan tema hangatnya ikatan persahabatan semasa sekolah, mengangkat pahit-manisnya bertumbuh dewasa. Sebuah perjalanan emosional penuh warna, yang mengingatkan kita akan suka dan duka dari fase pembentukan diri. Berpadu dengan suaranya yang lembut, lirik yang menyentuh, dan melodi yang penuh emosi, "Hari Itu" menciptakan sebuah lanskap musik yang dapat diterima bagi segala kalangan usia.

Bercermin dari pengalaman pribadi, Maudy menjelaskan bahwa "Hari Itu" menjadi caranya memaknai tahun-tahun formatif yang dihabiskan semasa bersekolah. Lagu ini juga merupakan perwujudan dari eksplorasi penuh jiwa akan kenangan tak terlupakan dari masa sekolah yang telah membentuk dirinya. “Saya ingin menangkap esensi dari kenangan berharga di sekolah dan menciptakan ruang di mana orang bisa mengenang pengalaman mereka sendiri,” kata Maudy. “Melalui 'Hari Itu', harapannya saya dapat memberikan hiburan dalam menghadapi perjalanan waktu yang tak terelakkan, dan mendorong orang untuk lebih menghargai setiap momen,” tambahnya. Karenanya, Maudy mengajak masyarakat mengenang kembali momen-momen indah bersama teman, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, dengan turut meramaikan tagar #HariItu sebagai bentuk ruang diri menghargai proses panjang hidup mereka serta keindahan bertumbuh dewasa.

Lewat lagu-lagu dan album barunya, Maudy berkomitmen menyajikan karya yang lebih otentik, menggabungkan keahliannya sebagai seorang storyteller dengan musik untuk bercerita lebih jujur. Ia berharap bahwa setiap karyanya, tak terkecuali “Hari Itu” terasa personal mengingatkan orang-orang untuk senantiasa hadir dalam setiap momen di hidupnya, betapapun sederhananya. Sebab, setiap momen mempunyai kesan tersendiri yang pasti menjadi core memories tersendiri dan membekas walau tak sekompleks kehidupan orang dewasa.

Untuk merayakan peluncuran single ini, Maudy akan membawakan "Hari Itu" secara live di Universitas Jenderal Soedirman untuk pertama kalinya dan tidak menutup kesempatan adanya visitasi ke universitas-universitas lain. Tentu, ini tak hanya menciptakan momen berkesan bagi ribuan mahasiswa baru. Lebih dari itu, membangkitkan semangat menempa pendidikan untuk masa depan yang lebih baik dan memunculkan kepingan manis memori masa lampau bagi siapapun yang hendak bernostalgia. "Hari Itu" menandai peluncuran kedua menuju album terbaru Maudy mendatang yang direncanakan rilis akhir tahun ini. Album ini menghadirkan perspektif segar dalam perjalanan musik Maudy, memandang musik sebagai wadah yang kuat untuk menumpahkan cerita dan memberikan komentar sosial. Eksplorasi tema-tema universal, seperti fase pendewasaan, penerimaan diri, kesehatan mental, identitas perkotaan, dan modernitas menjadi fokus utama dari album ini.

Sebelumnya, Maudy telah merilis tiga albumnya yang sukses, termasuk "Panggil Aku…" (2011), "Momen" (2015), dan "Oxygen" (2018), dengan hits-hit seperti "Perahu Kertas" (2012), "Untuk Apa" (2015), dan "Kamu dan Kenangan" (2021)..

“I LOVE INDONESIA” KADO KECIL DARI ALBUM PERDANA CHELSEA MENYAMBUT HUT RI KE 79

Penyanyi cilik berusia 8th yang bernama CHELSEA FELICIA ini memulai karir di dunia entertaint dengan menjuarai berbagai ajang pencarian bakat, seperti juara lomba menyanyi, membaca puisi, modern dance, sampai ke fashion show, baik tingkat kota maupun tingkat nasional.Mulai suka dunia menyanyi sejak usia 3th, dan mulai rekaman di usia 6th.

Dan dibulan Agustus ini, Chelsea telah merampungkan Album Perdana nya yang berjudul “MY LIFE”, Allbum ini berisikan 12 lagu, dimana sosok Ibunda Chelsea juga turut menulis lirik untuk beberapa lagu di dalam album ini. Wah, ternyata bakat musik Chelsea menurun dari Ibunda tercintanya ya. Album “My Life” menceritakan kehidupan sehari-hari Chelsea, misalnya indahnya masa kecil, sahabat, keluarga, guru, dan tentang semua harapan yang indah tentunya. O ya, semua lagu di album perdana Chelsea ini masing-masing lagu sudah ada juga loh video clip nya, dan lirik-lirik pada lagu Chelsea juga sarat akan makna khusus.

Nah ada 1 lagu dari Chelsea di album ini, yang unik dan pas banget nih dengan moment HUT RI ke 79, judulnya I Love Indonesia. Wah, dari judulnya aja semua orang pasti setuju nih sama Chelsea “Kita harus mencintai Indonesia, Tanah Kelahiran yang tiada duanya di dunia”, begitu kata Chelsea saat di interview di sela-sela pembuatan Video Clipnya.

Ada sosok bernama Jimmy Yulianto atau akrab dipanggil Kaka Jimmy sebagai Music Composer dari semua lagu-lagu Chelsea, beliau juga mengantongi seabrek prestasi tentunya, salah satunya adalah TOP V untuk Kategori Pencipta, Composer & Produser Lagu Anak-Anak Terbaik di ajang AMI Awards th 2014 s/d 2016.

Harapan Chelsea tentu agar lagu-lagunya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak Indonesia. Sekailigus memperkaya lagu anak agar tetap bersinar di langit industri Musik Indonesia.

"JORDAN", ALBUM RANGKUMAN PENGARUH dan INSPIRASI MUSIKALITAS SOSOK JORDAN SUSANTO

Musisi, penyanyi, dan penulis lagu Soul/Pop, Jordan Susanto, meluncurkan album perdananya yang berjudul “Jordan”. Album ini merangkum perjalanan musik Jordan Susanto dalam 9 track yang berdurasi 31 menit.

Diproduseri oleh Taufan Wirzon di Side A (Track 1-4) dan oleh Jordan Susanto sendiri dengan bantuan Heston Prasetyo di Side B (Track 5-9), album “Jordan” berhasil meringkaskan musikalitas seorang Jordan Susanto dan menjejakan Jordan Susanto di industri musik.

“Jordan” diluncurkan dengan cara yang cukup unik, dirilis secara bertahap setiap 2 minggu, dimulai dari tanggal 3 Juli dan akan utuh di tanggal 14 Agustus. Cara ini membuka jalan untuk seluruh track untuk mendapatkan sorotan dan memamerkan wawasan musik Jordan yang luas dan beragam secara genre dan mood.

Meskipun sangat bervariasi, lagu-lagu tersebut disatukan oleh suara dan gaya penulisan lagu Jordan Susanto yang unik. Arah produksi juga di tentukan dengan maksud mengemas semua track menjadi satu kesatuan, yaitu album “Jordan”. Ada juga perjalanan naratif yang menggambarkan pasang surut emosi yang dialami seorang pria yang beranjak dewasa yang sedang melewati berbagai macam tahapan dalam  jatuh dan putus cinta.

Lagu penutup di album “Jordan” yang berjudul “Will I Ever Love Again?” menjadi lagu sorotan utama di album ini. Lagu ini memadukan kemampuan Jordan Susanto untuk menulis lagu yang tidak diragukan lagi dengan musik yang nostalgic dan lirik yang melankolis namun penuh harapan.

“Album ini dimulai dengan ledakan dan serangkaian lagu yang lebih groovy. Namun berakhir dengan nuansa yang melankolis dan intim. Saya selalu percaya dinamika dan kontras dalam musik mencerminkan pengalaman manusia dari banyaknya emosi yang kita rasakan, dan segala kompleksitasnya.” - Jordan Susanto (tentang album perdananya, “Jordan”).

“Jordan”, album perdana Jordan Susanto, dapat dinikmati oleh para penggemar musik di seluruh Digital Streaming Platform.

BAGUS BHASKARA KEMBALI MENYAPA PENGGEMARNYA DI SINGLE "GOOD THINGS"

Penyanyi dan penulis lagu berbakat, Bagus Bhaskara, kembali menyapa para pendengar dengan single terbarunya yang berjudul "Good Things". Lagu ini hadir dengan irama 3/4 yang lembut dan dibalut dengan instrumen piano waltz yang menawan. Dengan tempo medium yang mengalun, "Good Things" membawa pendengar dalam suasana yang penuh refleksi dan harapan.

Lirik lagu ini menggambarkan perjalanan sebuah hubungan yang penuh tantangan. Bagus dengan jujur menceritakan tentang kesulitan yang dihadapi dalam mempertahankan sebuah ikatan, namun tetap optimis bahwa hal-hal baik akan datang. Pesan yang disampaikan dalam lagu ini diharapkan dapat menginspirasi pendengar untuk tidak menyerah dalam menghadapi cobaan dan terus memperjuangkan hubungan yang berharga.

"Good Things" merupakan single ke-12 dari Bagus Bhaskara. Lagu ini dapat dinikmati di semua platform digital musik mulai tanggal 8 Agustus 2024.

Bagus Bhaskara adalah seorang Penyanyi, Penulis Lagu, dan Produser Musik yang lahir di Denpasar pada tanggal 31 Oktober 1994. Ia telah lulus dari School Of Creative Arts - Institut Musik Indonesia dengan jurusan Musik Pertunjukan dengan spesialisasi dalam Piano/Keyboard.

Dengan kampung halaman di Ubud, Bali, yang terkenal sebagai kota seni, budaya, dan pariwisata tinggi, Bagus tak bisa dipungkiri sangat dipengaruhi oleh seni sejak kecil. Latar belakang keluarga dan lingkungan yang mendukung, seperti memiliki seorang ayah pelukis, membuatnya menjadi seseorang yang sudah mulai belajar menghargai seni sejak usia dini.

Bagus masih aktif sebagai Penyanyi - Penulis Lagu dan telah merilis 12 lagu original sebagai solois sejak tahun 2017, dengan lebih dari 2 juta stream di Spotify secara total. Lagu Bagus, "Airplane," juga telah digunakan sebagai lagu tema orisinal dalam film "My Sassy Girl" (Falcon Pictures) pada tahun 2022.

ANJI RILIS SINGLE TERBARU YANG EMOSIONAL “SELAMAT DATANG DI REALITA”

Di tengah proses produksi album SAMSARA, Anji kembali menghadirkan single terbaru yang  berjudul Selamat Datang di Realita, sebuah refleksi tulus tentang ujian dan realitas kehidupan.  Dikenal dengan lirik-lirik mendalam dan melodi yang menyentuh hati, Anji menghadirkan pesan  kuat tentang ketabahan dan harapan melalui single ini.

Dalam Selamat Datang di Realita, Anji mengeksplorasi kerasnya tantangan kehidupan, mulai  dari menghadapi individu yang tak jujur hingga menerima kritik dan prasangka. Lagu ini mengajak  pendengar untuk tetap sabar di tengah-tengah kesulitan sambil menyiratkan pesan yang  menguatkan bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan baik-baik saja.

Lagu ini diharapkan dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi pendengarnya untuk tetap  tersenyum dan terus berusaha dalam menghadapi masalah yang datang tanpa diduga demi hari hari yang lebih baik.

Dengan lirik introspektif dan melodi yang mengangkat semangat, Selamat Datang di Realita akan menjadi sebuah himne yang menyentuh bagi mereka yang mengarungi liku-liku kehidupan.  Dengarkan dan jadilah bagian dari perjalanan emosional melalui Selamat Datang di Realita untuk merenungkan makna kehidupan dengan lebih dalam.


Selasa, 27 Agustus 2024

INVEIGH RILIS DEBUT EP "DINAMIKA" : SEBUAH LAPORAN PANDANGAN MATA TENTANG KRISIS PARUH BAYA

Inveigh, band indie punk/grunge/alt-rock asal Malang telah merilis EP debut bertajuk Dinamika di DSP pada 23 Agustus 2024. Inveigh adalah proyek supergrup yang beranggotakan musisi underground Malang seperti Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).

“Pelatihan pertama pada bulan November 2023. Seingat kami, pelatihan tersebut cukup intens pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, yang kemudian menghasilkan materi di Dinamika EP,” jelas Julius. “Aku mau bikin band rock, lalu aku ajak Nizar tapi belum terbentuk. Kemudian setelah reuni TTL pada April 2023 lalu, perasaan untuk memulai sebuah band kembali muncul. Aku bertanya pada Nizar, dia menjawab “Gas”. Lalu aku mencari anggota yang tersisa untuk gitar dan drum,” tambah Julius.

EP debut Inveigh Dinamika adalah representasi dari krisis kehidupan atau krisis paruh baya pasca 30 Inveigh. Sebuah wasiat dan kesaksian tentang dinamika orang dewasa (kebanyakan berkeluarga) menghadapi kerasnya kehidupan sehari-hari. Terkadang bercerita tentang mengenang kenangan masa remaja, terkadang mencoba menghidupkan kembali ambisi yang belum tercapai. Band ini terdiri dari tiga orang pasca 30 dengan bungsu mereka, gitaris yang baru saja mengalami krisis seperempat kehidupan.

Secara umum, EP Dinamika mengangkat tema “krisis paruh baya” berdasarkan istilah psikologi Midlife Crisis karya Elliott Jaques, seorang psikoanalis asal Kanada. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1965, Elliott Jaques, yang saat itu berusia 48 tahun dan seorang psikoanalis dan konsultan organisasi Kanada yang relatif tidak dikenal, menciptakan istilah “krisis paruh baya.” Jaques menulis bahwa selama periode ini, kita berhadapan dengan keterbatasan kita, kemungkinan kita yang terbatas, dan kematian kita. Orang yang mengalami krisis paruh baya mungkin mempertanyakan pilihan hidup mereka dan memikirkan arah baru.

Jaques mencatat bahwa pasien berusia pertengahan hingga akhir 30-an tampaknya mengalami masa depresi dan perubahan gaya hidup mendadak saat mereka menghadapi potensi tentang kematian mereka sendiri. Gagasan bahwa krisis paruh baya adalah sebuah kepastian biologis pun menyebar. Saat ini, hal ini umumnya dikaitkan dengan stereotip pria paruh baya yang membeli mobil mewah atau mengakhiri pernikahan untuk mendapatkan kembali rasa awet muda.

Menanggapi konsep tersebut, Inveigh menciptakan 5 lagu yang mencerminkan krisis paruh baya lebih dekat dengan pengalaman pribadi mereka sebagai orang Indonesia, khususnya orang Jawa yang tinggal di Malang. Dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, Inveigh mencoba menyampaikan depresi dan penawaran secercah harapan yang terucap dalam bahasa ibu sehingga itu akan secara langsung diterima oleh para pendengarnya. Dalam melakukan itu, Inveigh berharap para penggemar bisa merasakan kehidupan mereka secara langsung tanpa harus menggali makna lagi yang lebih sulit. “Tema besar pada lirik berasal dari apa yang kami alami dan rasakan di keseharian. We’re a bunch of late 20s-late 30s guys, so it’s only normal to write things guys our age might experience. Mungkin agak klise untuk bilang ‘menulis dengan jujur’, tapi semoga beberapa orang bisa relate dengan apa yang kami tulis,” jelas Julius.

Secara sonik, musik mereka berkembang dari suara garage punk ke gaya alt-rock yang mengingatkan kita pada The Bronx, The Ghost of a Thousand, Pure Love, Gallows, dan The Damned Things yang menggabungkan kombinasi gitar reverbing yang terdistorsi lebar dan energi punk rock. “Sebenarnya kami tidak secara khusus mengonsep musik dengan warna atau genre tertentu, meski hasil akhirnya mungkin terdengar seperti itu. Lebih pada mencoba menyalurkan minat aku untuk memainkan lagu-lagu rock seperti band-band yang kita sukai dan dengarkan seperti Bronx, Ghost of a Thousand, Gallows, Pure Love, dan sejenisnya. Punk rock dengan sentuhan garage/blues juga nggak salah, padahal itu bukan niat kita sadar dari awal,” tambah Julius.

Inveigh memulai proses penulisan dan latihannya pada November 2023 hingga Februari 2024. Perekaman pada Februari lalu berlangsung di beberapa tempat: drum dan bass di Sirius, vokal di Haum, dan gitar di 202 Studio. Akhirnya, Inveigh serahkan mixing dan masteringnya ditangani oleh Dzul Fawaid di Studio Barkah, EP Dinamika akhirnya selesai pada bulan April 2024.

EP Dinamika tersedia di Bandcamp pada tanggal 1 Juni 2024 melalui Haum Entertainment. Sedangkan untuk digital streaming platform, sudah hadir sejak 23 Agustus 2024.  EP ini akan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan urban pria paruh baya awal di Indonesia.

CERITAKAN KISAH DUA SEJOLI YANG DILEMA SEBELUM MENGIKAT JANJI, ADURUSA RILIS SINGLE "IKAT"

Adurusa merupakan proyek musik dari beberapa muda-mudi asal Lamongan, Jawa Timur yang dipertemukan secara tidak sengaja sejak Juni 2023. Dengan latar belakang referensi yang berbeda-beda yang dibawa oleh tiap personilnya, Adurusa sepakat untuk membawakan musik dub reggae/jamaican sound dengan pengaruh blues, soul, dan lovers rock. Elemen-elemen referensi musik tersebut oleh para personil Adurusa dicoba digabungkan dan mereka berharap menjadikannya suatu karya yang segar. Beranggotakan Emir Salam (vokal), Okky Indraloka (gitar) Taufiq Aulia (bass), Thewa (gitar) dan Maimun Zubair (drum). Dengan peluncuran single pertama pada  Agustus 2024 ini, Adurusa berkomitmen menyusuri langkahnya di dunia kreatif terutama musik.

Tema besar lagu “Ikat” adalah tentang dilema dalam arah akhir sebuah hubungan cinta. Single ini menceritakan sebuah kisah tentang sepasang kekasih yang tidak ingin lepas satu sama lain. Terlebih lagi, keduanya sudah terlibat hubungan cinta secara tidak resmi. Cinta yang tabu ini menimbulkan masalah yang membuat keduanya terjebang dilema di mana satu orang ingin menyudahi dan satu orang ingin mengikat tali pernikahan.

“Jadi intinya ini adalah cerita tentang sepasang kekasih yang tidak mau lepas satu sama lain dan mereka sudah terlibat cinta yg tidak semestinya. Singkat cerita, keduanya secara sukarela telah saling menodai. Nah, terlebih itu terjadilah masalah yang akhirnya membuat pasangan tersebut tidak mau berpisah. Dalam hal ini, satu orang ingin benar benar mengikat janji dalam pernikahan dan yang satunya ingin menyudahi hubungannya,” jelas Okky.

Proses produksi lagu “Ikat” dimulai pada Februari 2024 dengan Ide awal berasal dari sang gitaris Okky Indraloka. Kemudian, Okky mengajak kedua kawannya, Emir Salam dan Rasvan untuk menyempurnakannya menjadi sebuah lagu. Akhirnya mereka bertiga mengajak Taufiq Aulia (bass), Thewa (gitar) dan Maimun Zubair (drum) serta penyanyi latar Gadis Swara, Patricia, dan Patrick Mantion menuju proses produksi di Kandang Rusa Studio. Adurusa menyerahkan semua proses mixing mastering ke kawan mereka, Dicky.

Adurusa juga berencana untuk rilis single setiap bulan sebelum mereka merilis album yang diberi judul Libre Abredio. Proses produksi dan pasca produksi album tersebut telah rampung dan menunggu untuk diluncurkan.

"Rencananya, Adurusa akan rilis satu single setiap bulan sebelum momen launching album mendatang. Album ini diberi judul Libre Abredio yang kebetulan proses produksi dan pasca produksinya sudah selesai. Sehingga, yang tersisa untuk dilakukan adalah fase peluncuran,” tutup Okky.



PESAN KUAT TENTANG KESETIAAN KHAS REBELLION ROSE LEWAT LAGU "DENGAN TANGAN DI DADA INI JANJIKU PADAMU"

Bagi para penggemar musik ber-genre Punkrock pasti sangat mengenal salah satu band kebanggaan Yogyakarta, Rebellion Rose. Band yang terbentuk 2008 silam tengah berbahagia merayakan hari ulang tahun mereka yang ke-16 di tanggal 8 Agustus kemarin.

Bersamaan dengan perayaan ulang tahunnya ke-16, Rebellion Rose merilis satu buah single di tanggal 16 Agustus yang berjudul “Dengan Tangan Di Dada Ini Janjiku Padamu”. Lagu ini adalah tentang sebuah janji, sebuah pengikat suci persodaraan bertabur kasih mesra. Di-aamiin-kan dengan rasa syukur kepada semesta atas cinta yang tumbuh kuat di dalamnya. Doa paling keras di dalam lagu ini; semoga ikatan yang sudah terjalin kekal mengabadi. Besar harapan Rebellion Rose agar pesan dari lagu dapat meresap ke dalam jiwa para pendengar dan tersebar luas.

Rebellion Rose mengajak kompatriot terdekat mereka, Over Distortion, untuk menjadi featured artist di lagu ini. Tak hanya sampai disitu, mereka (Rebellion Rose & Over Distortion) tengah merencanakan agenda tour promo single seantero pulau Jawa yang akan digelar dalam waktu dekat. Merch original bertemakan “Dengan Tangan Di Dada Ini Janjiku Padamu” juga ikut menghiasi perilisan single ini nantinya.

16 tahun bukanlah waktu yang singkat. 16 tahun berikrar untuk selalu bersama menebar cinta ke segala penjuru dunia. Tak dapat dipungkiri, salah satu amunisi terpenting bagi Rebellion Rose adalah para Comrades (sapaan fanbase) yang setia mendukung serta membersamai mereka. Seperti halnya ketika lagu Aku, Kamu, Dan Samudra, Terima Kasih, Sehat Selalu Sodaraku bisa tersebar luas itu karena gencarnya gerilya para Comrades di sosial media. Comrades merupakan nyawa, darah, dan daging pada tubuh Rebellion Rose. Single baru nanti adalah persembahan sekaligus ikrar untuk Comrades se-Indonesia.

SHIRATH PERTEGAS EKSISTENSI MEREKA DENGAN HADIRKAN SINGLE KEDUA "KENTARA"

Awal bulan Agustus ini Shirath memutuskan rilis single yang ke 2, dengan tema semangat berusaha, berjuang yang selalu menjadi trigger buat mereka untuk selalu berkarya dalam dunia musik.

Dengan judul Kentara, yang berarti Tentara, Kentara berasal dari cletukan orang 90 an yang ada di kampung mereka Tuban Jawa timur, yang dimana masyarakat dulu segampangnya untuk mengucap dan mengistilahkan tentara dengan kata yang lebih santui, yaitu Kentara, lirik lagu kentara tersebut berisikan semangat berjuang, berusaha untuk menghadapi keadaan, dan dalam meraih apa yang sudah di inginkan dan diharapkan.

Dengan rilisnya single ke 2 ini, semoga lagu Kentara ini selalu menemani dan memberi semangat baik, energi positif bagi semua teman - teman, anak muda atau siapapun yang mendengarkan karya ini.






"KOSONG" AWAL YANG BARU BAGI RUANG SENJA

Sebuah awal yang baru bagi Ruang Senja memulai karier di industri musik professional dengan mengeluarkan single pertama yang berjudul “KOSON...