Senin, 30 September 2024

ZAT KIMIA HADIR DENGAN FORMASI BARU DAN MERILIS SINGLE "MATA HARI"

Setelah vakum selama 5 tahun, Zat Kimia kembali. Grup alternatif rock asal Bali yang kini diperkuat oleh Ian Stevenson (gitar, vokal), Made Edy (bass), dan Bramestyo (gitar) ini meluncurkan single terbaru sebagai penanda mereka telah aktif bermusik lagi. Berjudul “Mata Hari”, lagu ini dirilis mereka pada Jumat (13/9).

Melalui rilis pers, Zat Kimia menjelaskan bahwa lagu “Mata Hari” bercerita tentang objek yang bisa berupa seseorang atau matahari yang merupakan sumber cahaya dan secara simbolik bisa berarti sumber penyemangat; atau bisa juga cahaya yang memberi kita kehangatan, juga kesehatan. Lagu ini juga sebuah ajakan untuk kita harus bisa tetap kuat di segala kondisi kehidupan. Karena di balik kegelapan selalu akan ada cahaya terang.

“Seperti matahari yang selalu konsisten terbit dan terbenam, mengisyaratkan bahwa tidak ada yang permanen di dunia ini, semuanya berubah. Bahkan kegelapan pun tak selamanya. Lagu ini juga tentang proses pribadiku setiap hari merayakan hari-hari menyambut matahari, salah satunya karena dialah aku sekarang bisa sehat dan bisa menikmati kehidupan,” ungkap Ian sebagai penulis lirik lagu tersebut.

Zat Kimia kembali dengan formasi baru bertiga. Hal ini membuat sedikit perbedaan dalam proses kreatif membuat karya-karya terbaru mereka. Ian menjelaskan: “Proses kreatif untuk lagu ‘Mata Hari’ ini lebih banyak in the box karena kami sekarang hanya bertiga, jadi part drum awalnya masih perlu dibuat secara digital. Tapi pada dasarnya sih mirip dengan album pertama, hanya sekarang proses jamming dengan drum agak berkurang".

“Mata Hari” kini sudah bisa didengarkan di berbagai layanan musik streaming seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan lainnya. Sedangkan panggung yang menjadi penanda kembalinya Zat Kimia akan terjadi di Pestapora pada Minggu, 22 September 2024 di Jiexpo, Jakarta.

MUNCUL KERAGUAN DI HATI, TWONDA LUNCURKAN SINGLE TERBARU "PELENGKAP HATI"

Untuk single yang ketiga ini, dari segi musiknya Twonda bermain ditempo yang lebih lambat seperti single pertamanya namun lebih ke Indie Pop . Meskipun begitu tetap masih diramu dengan fill-in gitar yang simple dan interlude melodius yang menyayat hati seiring lirik lagunya yang berujung kesedihan karena roda kehidupan itu berputar dan tidak selamanya kebahagian selalu ada bersama kita.

Ketika suatu hubungan harus dipisahkan oleh jarak dan waktu mulailah muncul keraguan didalam hati, juga ketika ada sikap yang selama ini belum terlihat mulai menampakkan diri, perbedaan-perbedaan yang tidak bisa ditolerir lagi dan datangnya orang ketiga yang menjadi percikan-percikan kecil yang menimbukan pertanyaan didalam hati, apakah dia akan menjadi pelengkap hati?

Nantikan terus karya-karya terbaru dari Twonda, terima kasih.

KETIKA THE FLY NYANYIKAN LAGU NAIF DENGAN MENGGAET PEPENG (EKS NAIF) BERJUDUL "CANDU DUNIAWI"

Levi Santoso dan Kin Aulia, dua motor grup rock terkemuka 𝘛𝘩𝘦 𝘍𝘭𝘺 menggaet Franki Indrasmoro alias Pepeng yang dulu dikenal sebagai penggebuk drum dari grup pop-rock 𝘕𝘈𝘐𝘍, untuk bermain bersama dalam single terbaru 𝘛𝘩𝘦 𝘍𝘭𝘺. Pepeng melakukan kick-off sebagai Franki Indrasmoro dengan merilis single berjudul “Ceriakan Dunia”, dirilis bulan Februari lalu, tepatnya tanggal 23. Dan kini ia merilis 𝗖𝗮𝗻𝗱𝘂 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝘄𝗶 bersama 𝘛𝘩𝘦 𝘍𝘭𝘺 pada tanggal 20 September 2024. Sementara itu bagi The Fly, 𝗖𝗮𝗻𝗱𝘂 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝘄𝗶 merupakan single ke sembilan yang mereka lempar setelah enam album fisik mereka.

“Waktu itu memang awalnya gue mau kasih lagu “𝗖𝗮𝗻𝗱𝘂 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝘄𝗶 ini ke 𝘛𝘩𝘦 𝘍𝘭𝘺, karena secara notasi vokal sepertinya pas untuk dinyanyiin Kin,” lanjut Franki, “Tapi pada perkembangannya akhirnya kami sepakat ini menjadi single kami bersama".

𝗖𝗮𝗻𝗱𝘂 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝘄𝗶 sejatinya adalah lagu yang Franki tulis pada tahun 1993. Ketika itu ia masih duduk dibangku SMA. 𝗖𝗮𝗻𝗱𝘂 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝘄𝗶 adalah satu dari sekian lagu unreleased milik 𝘕𝘈𝘐𝘍. Artinya, pernah direkam oleh 𝘕𝘈𝘐𝘍 pada tahun 2004 namun belum pernah dirilis. Ditulis sepenuhnya oleh Franki Indrasmoro. Dan kini 𝗖𝗮𝗻𝗱𝘂 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝘄𝗶 versi Franki & The Fly bisa dinikmati di semua platform digital kesayangan kamu.




Minggu, 29 September 2024

PUTRI ARIANI LUNCURKAN “SENYUMANNYA TUTUPI SEMUA LELAH” YANG JADI SINGLE PERDANA UNTUK ALBUM "EVOLVE"

Solois dan penyanyi-penulis lagu Putri Ariani resmi merilis “Senyumannya Tutupi Semua Lelah” hari ini (20/9) yang merupakan single perdana untuk albumnya berjudul Evolve. “Senyumannya” sudah dapat dinikmati di berbagai kanal streaming musik.

Bagi Putri, single ini dianggap sebagai pembuka lewat senyuman, di mana dia ingin berbagi cinta kasih kepada sesama. Nilai humanis ini dijalankan secara nyata lewat kolaborasinya bersama Cinta Quran Foundation. “Sebagian penghasilan dari streaming lagu ini Insya Allah akan Putri donasikan untuk tujuan kemanusiaan,” jelas Putri, “Doakan, bismillah, semoga semua dilancarkan".

Latar belakang Putri sebagai seorang muslim membawanya pada penulisan lirik “Senyumannya”. Ia akui bahwa lagu ini terinspirasi dari ayat suci Alquran, surat Az-Zumar ayat sepuluh (10) yang berbunyi, “Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.’ Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan".

Bukan pertama kalinya bagi Putri menulis lagu yang terinspirasi dari kitab suci Alquran. Sebelumnya, Putri juga merilis “Teruskan Langkah Baikmu” pada Februari tahun ini, yang diakuinya digagas dari Alquran surat Al-Insyirah ayat lima (5) dan enam (6).

“Senyumannya” ditulis langsung oleh Putri, termasuk proses rekamannya. Bukan hanya single ini, semua lagu yang akan dirilis lewat album Evolve nantinya juga digarap oleh Putri. Mengenai proses, Putri menjelaskan bahwa dia turun langsung menjadi produser untuk albumnya, “Putri belajar menjadi produser sendiri bersama tim internal Putri".

Bagi Putri, proses rekaman “Senyumannya” juga memiliki tantangan, “Lagu ini secara notasi lebih simple, nyanyinya juga harus lebih deep, jangan sampai over.” Walau begitu, Putri menyimpulkan kalau rekaman single ini secara umum sangat lancar. Soal penulisan lirik, kali ini Putri menggunakan sudut pandang orang ketiga (dia). Hal ini yang membedakan “Senyumannya” tak sama dengan lagunya yang lain, “Biasanya Putri pakai sudut pandang orang pertama (aku), atau sudut pandang orang kedua (kamu),” ujar Putri.

Putri mendedikasikan “Senyumannya” untuk mereka yang hebat, yang selalu tersenyum dalam perjuangannya, tersenyum dalam lelahnya. Putri menggambarkan, “It touches me so much, karena kita tahu, kadang hidup itu enggak mudah. Hari-hari enggak selalu indah, tapi orang-orang hebat ini, kita semua, yang bisa selalu tersenyum dalam kondisi apapun, percaya bahwa selalu ada kebaikan di setiap langkah, bahagia akan datang.

"PORAK PORANDA" SEBUAH PESAN BAGAIMANA MERAWAT SEBUAH HUBUNGAN DARI DHIRA BONGS

Solois asal Bandung Dhira Bongs, kembali hadir dengan lagu terbaru berjudul Porak Poranda. Ini adalah sebuah lagu yang penuh emosi, menggambarkan pentingnya merawat hubungan dengan orang-orang yang dicintai. Sekaligus merupakan sebuah lagu yang melalui lirik yang jujur, mencoba mengajak pendengarnya untuk tidak menyerah menghadapi tantangan yang sering muncul dalam hubungan, namun tetap berusaha untuk bersama, apapun yang terjadi.

Masih dengan mengusung nuansa pop yang sederhana namun penuh makna, Dhira memilih untuk menyederhanakan aransemen musiknya sebagai simbol dari proses pendewasaan dalam berkarya. Ia pun menggandeng Soin, duo produser berbakat yang sebelumnya sukses memproduseri lagu-lagu hits seperti “Sialan” dari Adrian Khalif dan Juicy Luicy.

Menurut Dhira, Porak Poranda adalah sebuah karya yang emosional dan penuh kejujuran. Ia berharap lagu porak poranda ini bisa menjadi pengingat buat kita semua untuk merawat hubungan dengan orang-orang yang paling kita sayangi di bumi ini.

Sedangkan untuk video musik porak poranda yang disutradarai oleh Dhira sendiri akan hadir dan dapat dinikmati di akun YouTube resmi Dhira Bongs. Dalam Video klip tersebut, Dhira mengajak sahabat-sahabatnya untuk turut tampil, serta bekerja sama dengan Randy S. Sasratopano sebagai director of photography.

Dengarkan lagu Porak Poranda dari Dhira Bongs di semua platform kesayangan kalian, dan nantikan juga Music Video dari Dhira Bongs di kanal Youtube channel nya. Semoga lagu Porak Poranda juga bisa menjadi sebuah pengingat bagi kita untuk merawat hubungan dengan orang orang yang kita sayangi.

MARIANI OELONG RILIS LAGU "SELURUH RASA KITA PELIHARA", SEBAGAI PINTU GERBANG MENUJU MINI ALBUM "BERIMAJINASI"

Solois peranakan perempuan, Mariani Oelong, merilis single terbarunya yang berjudul 'Seluruh Rasa Kita Pelihara'. Lagu ini menjadi pintu gerbang menuju mini album yang digarap dengan spektrum musik yang cukup berbeda dari lagu-lagu sebelumnya, 'Berimajinasi'.

Melalui 'Seluruh Rasa Kita Pelihara', Mariani mengingatkan bahwa merawat cinta adalah kegiatan yang perlu diprioritaskan dalam sebuah hubungan. Merayakan momen-momen sederhana bersama orang yang kita sayangi bisa memberikan dampak besar dalam menjaga rasa sayang selalu terpelihara.

"Lagu ini adalah sebuah pengingat untuk merawat cinta kita, seperti memelihara tanaman. Saat kita menyirami dan memberikan perhatian pada tanaman di waktu yang kita sediakan, ia akan tumbuh dan menunjukkan kecantikannya. Begitu juga dengan cinta dalam sebuah hubungan. Dan, aku percaya cinta adalah benda tak berwujud yang membuat kita merasa hidup." ujar Mariani.

Identik dengan gaya penulisan lagunya, Mariani mampu meromantisasi berbagai hal yang ia rasakan dan ia lihat dalam kehidupan sehari- harinya. Terlebih, bunyi musik di 'Seluruh Rasa Kita Pelihara' memberikan warna baru dan segar.

Karya ini digarap bersama sekelompok teman musisi yang Mariani temukan saat tinggal di pulau dewata, Krishna Kanhaiya Dasa sebagai produser, Bam George di gitar, yang juga adalah personil band Bali 'Soulfood', dan Gede Yudhis di piano. Dikemas mixing dan mastering oleh Michael Septian di Roemah Iponk Music Studio.

Mini album 'Berimajinasi, yang akan dirilis di bulan Oktober nanti, terdiri dari tiga lagu yang semuanya ditulis oleh Mariani sendiri. Setiap lagu menawarkan pengalaman yang mendalam dan otentik, mencerminkan perasaan sensibelnya terhadap kehidupan pribadi. Selalu berdendang dengan cengkok khasnya, Mariani terus menegaskan posisinya yang unik dalam industri musik Indonesia.

'Seluruh Rasa Kita Pelihara' sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital. Mariani juga berencana untuk mengadakan serangkaian acara, termasuk penampilan langsung sebagai bagian dari perayaan peluncuran mini albumnya.

Jumat, 27 September 2024

THE WEEKND RILIS LAGU BARU "DANCING IN THE FLAMES" DAN PROMO KE INDONESIA

Penyanyi superstar international The Weeknd telah resmi  merilis lagu dan video musik terbarunya, “Dancing In The Flames”, dari album  mendatangnya “HURRY UP TOMORROW".

Disutradarai oleh Anton Tammi, video musik ini direkam seluruhnya dengan Iphone  16 Pro baru. Cuplikan langka di balik layar dari visual baru yang menakjubkan ini  ditayangkan perdana awal pekan ini selama acara Apple “It’s Glowtime”.

The Weeknd dengan nama aslinya Abel Tesfaye mengumumkan album terbarunya  “HURRY UP TOMORROW" pada awal September, yang merupakan album terakhir  dan penutup dari trilogi album The Weeknd yang dimulai dengan After Hours (2020)  dan Dawn FM (2022). Abel sebelumnya telah menyatakan bahwa album ini akan  menjadi rilisan terakhirnya sebagai artis The Weeknd.

Album terbaru ini dirancang untuk mengangkat narasi artistiknya, merangkum tema tema eksistensial dan referensial diri yang telah menangkap imajinasi para  penggemar. Antisipasi seputar penutup triologi album ini sangat jelas, karena album  ini menjanjikan bukti kuat evolusi The Weeknd sebagai seorang seniman.

The Weeknd juga mengejutkan fans nya dengan melakukan promo foto cover art lagu  terbarunya “Dancing In The Flames” di billboard ikonik di Bundaran HI, Jakarta.

Kamis, 26 September 2024

REGAR RILIS SINGLE TERBARU BERGENRE URBAN MELAYU BERJUDUL "HANYA KAU SEORANG"

REGAR - terlahir dengan nama Halim Arafat Siregar, adalah musisi yang lahir dan besar di Medan, Sumatera Utara. Meluncurkan single kedua berjudul “Hanya Kau Seorang” yang di tulis nya sendiri, REGAR mengambil inspirasi dari pengalaman pribadi atas kehidupan romantis nya.

Lagu ini berkisah tentang seseorang yang bertekad akan membuat bahagia pasangan nya bagaimanapun caranya, karena “RASA NYAMANKU, INI HANYALAH DENGANMU” sebagaimana tertulis pada lirik lagu tersebut. Lirik yang romantis dan ringan serta dekat dengan keseharian, merupakan ciri khas REGAR dalam mencipta sebuah karya. Aransemen lagu di bangun oleh Dede Kumala, dan tak lepas juga Sandy Canester yang bertindak sebagai Produser.

Konsistensi di jalur “Urban Melayu”, REGAR mengharapkan dapat terus menyajikan kesegaran dalam irama di setiap karya musik nya. Berkat kompisi aransemen yang cerdas dalam memberikan sentuhan kontemporer dalam nuansa melayu, menjadikan siapapun yang mendengarkan lagu ini pasti akan ikut bergoyang.


ABELIANO SERUKAN SEMANGAT BUAT KAUM PENYENDIRI MELALUI SINGLE "TAK PERNAH SENDIRI"

Nama Abeliano menjadi satu lagi solois muda yang bernaung di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia. Lantunan suara merdunya melalui single “Hoping You’ll Be Mine” berhasil memukau lebih dari satu juta pendengar di Spotify. Sekarang, musisi kelahiran Jakarta, 8 Maret 2001, ini siap kembali menghibur para pencinta musik Tanah Air dengan lagu berbahasa Indonesia pertamanya, “Tak Pernah Sendiri".

Abeliano menceritakan bahwa ia tidak menyangka lagu ini akan terpilih sebagai single ketiganya. Saat itu, ia sedang belajar menciptakan beberapa lagu dalam bahasa Indonesia, tapi mengalami sedikit kesulitan. Salah satu lagu berbahasa Indonesia tersebut menarik perhatian tim A&R, namun penyuka musik rock, pop, folk, dan ballad ini masih ragu karena merasa lagu itu belum terlalu matang. “Karena lagu yang disukai tim label, menurutku, masih belum sempurna, aku pun menawarkan lagu lain yang juga berbahasa Indonesia dan aku rasa sudah lebih siap, yaitu “Tak Pernah Sendiri”. Ternyata, pihak Sony Music langsung suka dan memilih ini sebagai single ketiga,” cerita Abeliano panjang lebar.

Menurut solois yang hobi berolahraga dan masak ini, “Tak Pernah Sendiri” merupakan lagu yang dibuat sebagai pesan untuk dirinya sendiri. “Lagu ini tercipta karena, pada saat itu, aku sedang memikirkan banyak hal dan suasana hati juga kurang bagus. Di momen itu, aku merasa kesepian karena merasa tidak ada orang yang bisa mengerti perasaanku dan tidak ada teman untuk berkeluh-kesah. Nada lagunya sendiri mengalir begitu saja bersama dengan lirik pertama di lagunya, yaitu ‘Pernahkah kau melihat ku mengeluh menyesali hariku’, dan itulah awal dari terciptanya "Tak Pernah Sendiri". Intinya, lagu ini diharapkan bisa menjadi penyemangat dan juga mengingatkan kalau semua orang itu tidak sendiri. Akan selalu ada orang-orang yang mendengarkan, mendampingi, dan menyemangati kita untuk melalui momen-momen gelap dalam hidup".

Setelah melepas dua single di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI), Abeliano mengungkapkan bahwa lagu ketiga ini terasa menjadi hal yang baru baginya. Selain karena pertama kali menggunakan lirik berbahasa Indonesia, “Tak Penah Sendiri” pun memiliki produser yang berbeda dari dua single sebelumnya. Kali ini, ia bekerja sama dengan Mikha Angelo. “Aku senang sekali bisa bekerja sama dengan Mikha di lagu ketiga ini. Rasanya juga sedikit deg-degan karena merilis lagu dengan lirik full bahasa Indonesia, tapi aku tidak sabar menantikan reaksi dari para pendengarku. Semoga bisa diterima orang banyak,” harapnya.

Abeliano mengungkapkan bahwa pesan yang terkandung dalam lagunya tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang-orang yang mengalami hal serupa. “Sesuai dengan lirik lagunya, jangan khawatir kalau merasa berat saat menjalani hari. Ingatlah, kalian tidak pernah sendiri dalam merasakan hal tersebut karena banyak orang yang merasakan hal yang sama. Apa pun yang terjadi, kalian akan selalu punya teman untuk menemani dan mendampingi walau kadang secara "tidak langsung". Jadi, aku berharap, lagu ini bisa menemani kalian semua di saat belum ada orang yang bisa menemani dan mengerti perasaan kalian".

Pengagum musisi Tulus, Hindia, dan Pamungkas ini menyebutkan bahwa ada tiga kata yang, ia rasa, mewakili single ketiganya ini, yaitu ‘gembira’, ‘teman’, dan ‘semangat’. “Aku memilih tiga kata ini untuk menggambarkan single terbaruku. ‘Gembira’, karena lagu ini memang punya nada yang gembira dan ditujukan untuk menaikkan mood; lalu ‘Teman’ karena lagu ini memang dimaksudkan untuk menjadi “teman” bagi para pendengarnya; dan terakhir ‘Semangat’, karena lagu ini menurutku akan memberikan semangat bagi siapa pun yang mendengarkan.

Meski sudah masuk lagu ketiga bersama SMEI, Abeliano sadar bahwa karier musiknya tergolong masih baru. Untuk itu, penyuka Ed Sheeran, Harry Styles, dan Lewis Capaldi ini masih ingin mengeksplorasi dan belajar banyak hal. Ia berharap bahwa semua itu bisa lebih memperluas dan mengembangkan kemampuannya dalam bermusik. Single ketiga Abeliano, “Tak Pernah Sendiri”, bisa didengarkan di platform digital..

Rabu, 25 September 2024

CARA LOMBA SIHIR MENTERTAWAKAN TRAGEDI KEHIDUPAN LEWAT "TAK ADA WAKTU TEPAT UNTUK BERITA BURUK"

Tidak ada yang namanya "hidup tanpa masalah" -- dan mutiara kebajikan tersebut yang menjadi esensi sekaligus inspirasi di balik karya musik terbaru Lomba Sihir yang bertajuk "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk". Menyusul karya musik terdahulu mereka yang bertajuk "Menit Tambahan" yang dirilis pada bulan Juni yang lalu, "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk" siap dinikmati oleh para audiens musik dan fans setia Lomba Sihir ( alias Peserta Lomba Sihir ) di digital streaming platform favorit mereka pada tanggal 6 September 2024.

Sebelumnya, band alternative-pop yang satu ini telah mendeklarasikan bahwa era terbaru mereka akan lebih 'reflektif' ketimbang 'sarkastik' -- dan semangat tersebut diusung dengan sangat konsisten sekaligus memukau lewat karya terbaru mereka. Sekiranya judul lagunya masih belum cukup jelas untuk membuat para pendengar memahami makna nomor uptempo berdurasi 3 menit dan 53 detik ini, Lomba Sihir siap memberikan elaborasi lebih lewat lirik "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk" yang sangatlah lirih, namun menggelitik. Denting piano yang mencolok dan hentakan perkusi yang ceria mengiringi mutiara kebajikan Lomba Sihir, terutama ketika memasuki bagian: "Tidak ada ancang / Tak sempat pikir matang / Rencana tak terancang (Jantung berdebar) / Tak 'kan ada / Waktu yang tepat / Untuk berita buruk, beritahu dirimu / Tak ada yang bisa kau lakukan".

"Sesuai dengan lirik lagu ini, proses pengerjaan 'Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk' dimulai dari sebuah berita buruk yang datang tiba-tiba kepada salah satu personil kami," ungkap Lomba Sihir. "Dari situ kami sadar bahwa manusia tidak akan pernah bisa sepenuhnya menyiapkan mental mereka untuk menghadapi tragedi atau musibah. Mengapa? Karena berita buruk tidak pernah tiba di waktu yang kita rasa tepat. Lama-lama kami pun berpikir kalau, ironisnya, timing yang tidak bisa ditebak seperti itulah yang membuat terkadang kesialan dalam hidup ini malah terasa kocak dan bukannya memilukan.".

Diproduseri oleh personil Rayhan Noor dan Enrico Octaviano, Lomba Sihir berupaya untuk meracik atmosfer musik "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk" seolah-olah karya musik yang satu ini direkam di sela-sela mereka sedang beristirahat dan tidak berada di dalam studio. Menurut Lomba Sihir, demi menyampaikan gagasan unik di balik lagu terbaru mereka ini, kesederhanaan total menjadi kunci utama.

"Dari segi produksi musik, kami ingin lagu 'Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk' ini terdengar seperti kami sedang nongkrong dan tiba-tiba kami kepengen nge-jam bareng," lanjut Lomba Sihir. "Kami sengaja menghindari vibe yang terlalu grande atau overproduced karena kami tidak mau lagu ini malah terkesan seolah-olah kami hendak menceramahi para pendengar. Lewat vibe musik yang lebih sederhana dan agak messy ini, kami ingin menyampaikan bahwa, pada akhirnya, kami dan para pendengar kami tidak jauh berbeda satu sama lainnya. Kita semua pernah sama-sama kena musibah di waktu yang sangat tidak ideal -- dan ada kalanya kita cuma bisa mengangkat bahu dan tertawa".

Perilisan "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk" ini pun semakin menyibak tirai yang masih menutupi album panjang kedua Lomba Sihir yang akan diperkenalkan dalam waktu dekat. Lomba Sihir juga meyakini bahwa para pendengar yang sudah menikmati "Menit Tambahan" dan "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk" mungkin bisa menerka-nerka sesungguhnya seperti apa semesta yang hendak dilahirkan oleh Lomba Sihir nantinya. Setidaknya, untuk saat ini, Lomba Sihir bersedia memberikan sedikit petunjuk ekstra: "Bila era pertama kami, Selamat Datang di Ujung Dunia (2021), bisa diibaratkan layaknya menara pencakar langit dengan desain arsitektur mewah, maka era kedua kami nantinya bisa diibaratkan layaknya warung kopi tempat orang-orang nongkrong selepas jam kerja".

Terlepas demikian, satu hal yang pasti adalah Lomba Sihir akan selalu memiliki sebuah gagasan kardinal untuk disampaikan kepada para pendengar mereka. "Sebagai musisi, kami percaya bahwa menunjukkan sisi yang berbeda adalah sesuatu yang sangat sakral -- karena bila tidak, maka karya kami berikutnya akan terasa dangkal. Untuk bisa mengeluarkan sisi berbeda tersebut, kami selalu berupaya untuk menggali lebih dalam mengenai diri kami, kehidupan, dan realita masa kini untuk kemudian menemukan apa yang bisa kami sampaikan kepada para audiens musik di luar sana. Pada akhirnya, kami percaya bahwa bermusik tidak bisa berhenti di sekedar naik di atas panggung dan menghibur penonton. Intisari bermusik, menurut kami, adalah komunikasi," tutup Lomba Sihir.

LUCIEN SUNMOON UNGKAP SKEPTISME PADA ROMANSA LEWAT "WHINE"

Lucien Sunmoon tidak butuh waktu lama untuk merilis single teranyar mereka yang diberi judul “Whine”. Unit asal Malang ini meramu suguhan dream pop manis dengan melodi ceria dengan lirik yang justru bertolak belakang dengan atmosfer nadanya. “Whine” bercerita tentang ketakutan atau skeptisme terhadap hubungan cinta. Ditulis oleh sang gitaris yakni Yessy, ia merasa percintaannya selalu menemukan jalan buntu hingga ia berpikir bahwa romansa tidak ditakdirkan untuknya. “Awalnya gara-gara menemukan sebuah postingan media sosial cowok yang pernah aku taksir dulu dengan pasangan barunya. Memang sudah tidak ada rasa, tapi tetep aja kayak miris karena dia di sana sedang bahagia sedangkan aku sendirian,” ungkap Yessy. Alhasil, sang musisi menuangkannya lewat bait demi bait lirik dalam “Whine” yang direkam di Haum Studio, Malang.

Berbeda dengan Yessy yang mencurahkan keluh kesahnya lewat untaian lirik lagu, masing-masing personel Lucien Sunmoon memiliki metode yang berbeda-beda untuk ‘whine’ (red: mengeluh). Lyra (drum) memilih untuk curhat kepada teman, keluarga atau pasangan dan Kanaya (vokal) memilih untuk menyendiri dan memuat ulang unggahan di media sosial yang menggambarkan keadaannya. Sedangkan Mundir (bass)  lebih suka menepi di pinggir jalan sambil menikmati kudapan favoritnya, mirip dengan Nael (gitar) yang juga menyukai eksplorasi di luar ruangan dengan bersepeda dan melihat gemerlap lampu di jalan raya. Tak mau ketinggalan, Nasywa (keyboard) juga menjadikan media sosial ajang meluapkan kekesalan dan kekecewaan yang diiringi dengan curhat kepada orang terdekat.

Lucien Sunmoon selanjutnya juga mengungkapkan proses rekaman “Whine” yang terhitung lebih praktis dan efisien karena telah melakukan rekaman dua single sebelumnya di studio yang sama. Kendala teknis seperti tempo yang kurang tepat, nada yang fals, hingga kesalahan dalam menggunakan instrumen musik memang tetap ada. Namun pengalaman ini mengajarkan band yang baru berdiri di tahun 2023 itu untuk semakin bersabar untuk berproses demi mendapatkan hasil yang memuaskan.

Dari segi visual, Lucien Sunmoon dibantu oleh  Alodia Amoreta C. K., siswi SMAN 2 Malang yang juga tergabung dalam ekstrakurikuler musik yang sama dengan para personil band tersebut. Sang ilustrator yang biasa dipanggil Amo, membuat ilustrasi para anggota Lucien Sunmoon yang sedang berswafoto di sebuah photo box dengan antusias. Amo menangkap kesan ceria dari lagu “Whine” ke dalam ilustrasinya yang didominasi warna merah muda dan ungu yang identik dengan band tersebut. Menginjak karya ketiga yang sudah dirilis di pasaran, semakin banyak pula pengalaman manggung sang band yang seringkali dibantu oleh personil Girl and Her Bad Mood dan Closure ini. “Banyak banget pelajaran yang bisa diambil, selain teknis, kami juga banyak mengerti tentang attitude yang harus ditunjukkan seorang performer baik kepada para panitia, sesama musisi ataupun penonton,” ungkap mereka.

Lucien Sunmoon berkomitmen untuk semakin memperbaiki aksi panggung mereka sembari tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaru di masa mendatang. Sementara itu, lagu “Whine” sudah hadir dan siap dinikmati di layanan streaming digital favoritmu sekarang

PERJALANAN BARU MOOV DENGAN MERILIS SINGLE TERBARU "BERNYANYI"

Terbentuk pada 18 Maret 2018, MOOV (dibaca: Muv) yang beranggotakan Revi Swan (Vokal), Jundy Salut (Bass), Klency L Lembono (Keyboard), Indra Prasetyo (Gitar), dan Jeremy Aditya (Drum) mengawali karier bermusik mereka sebagai band yang tampil di kafe-kafe terkemuka di Jakarta dan juga session player untuk artis-artis ternama tanah air.

Kini, MOOV ingin memulai perjalanan baru dengan merilis single perdana mereka yang berjudul "Bernyanyi". "Bernyanyi" merupakan lagu yang menggambarkan tentang kehidupan manusia di tengah hingar-bingar kota metropolitan dengan tekanan dan ambisi yang besar di mana keadaan tersebut 'menuntut' orang-orang untuk bekerja keras tanpa kenal waktu agar dapat memenuhi kebutuhan juga gaya hidupnya, hingga terkadang sampai lupa caranya berbahagia dan mengejar mimpi.

Dipengaruhi oleh musik-musik urban era 70 hingga 2000-an seperti Earth, Wind, and Fire, Brand New Heavies, Jamiroquai, The Groove, Maliq & D'Essentials yang dinamis, riang gembira, dan merupakan akar dari musik mereka, MOOV ingin mengajak pendengarnya untuk ikut bernyanyi dan bersenang-senang melupakan sedikit ketegangan pikiran dan susah hati.

DARA FU MERILIS LAGU BERJUDUL "USAH DENGAR KATA ORANG"

Pada bulan Agustus 2024 ini Dara Rafika atau biasa disebut Dara Fu merilis satu karya dengan judul “Usah Dengar Kata Orang“. Dimana karya ini sangat unik dan nyentrik  tentunya, karena dibalut dengan musik yang khas dan bermakna pada  realita kehidupan saat ini. Pada single kali ini Dara Fu membawakannya dalam Genre EDM/Remix, tentunya akan sangat asik di dengar dengan genre tersebut.

Sedikit cerita mengenai lagu kali ini menceritakan seorang yang mulai berani mengabaikan cerita atau kabar miring dari orang lain terhadapnya. Dengan keluarnya single terbaru ini, semoga dapat diterima semua kalangan dan tentunya agar kita semakin bersemangat untuk mengeluarkan karya karya baru lainnya.

“Usah Dengar Kata Orang“ ini akan rilis di channel Youtube “Dara Fu Official” dan di semua digital platform. Bersamaan dengan itu akan dirilis berurutan produk-produk kreatif lainya yaitu vidio lirik dan video musik.

"KOSONG" AWAL YANG BARU BAGI RUANG SENJA

Sebuah awal yang baru bagi Ruang Senja memulai karier di industri musik professional dengan mengeluarkan single pertama yang berjudul “KOSON...